Harian Masyarakat | Perjalanan dimulai di Jepang. Awalnya hanya transit, namun Presiden Prabowo menyempatkan diri mengunjungi Paviliun Indonesia di Expo 2025 Osaka.
Hasilnya, Indonesia mencatat komitmen investasi senilai 23,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp380 triliun. Investasi ini mencakup industri hijau, ekonomi kreatif, pariwisata, dan manajemen sampah.
Amerika Serikat: Panggung Diplomasi Dunia
Agenda utama Prabowo adalah menyampaikan pidato pada Sidang Majelis Umum ke-80 PBB di New York. Ia mendapat giliran ketiga setelah Presiden Brasil Lula da Silva dan Presiden AS Donald Trump.
Dalam pidatonya, Prabowo menekankan solidaritas global, perdamaian dunia, dan penyelesaian konflik Palestina melalui solusi dua negara. Gaya tegas dan energik menuai pujian dari pemimpin dunia, termasuk Donald Trump dan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang bahkan menelepon langsung memberi apresiasi.
Selain itu, Prabowo bertemu Sekjen PBB Antonio Guterres membahas penguatan PBB dan rencana pengiriman pasukan perdamaian ke Palestina. Ia juga:
- Memberikan penghargaan kepada Bill Gates, sekaligus membicarakan kerja sama kemanusiaan di bidang kesehatan, pendidikan, dan riset.
- Bertemu Presiden FIFA Gianni Infantino yang berkomitmen mendukung pengembangan sepak bola Indonesia, termasuk rencana pendirian kantor regional FIFA di Jakarta.
Kanada: Perjanjian Perdagangan Bersejarah
Di Ottawa, Prabowo bersama PM Kanada Mark Carney menyaksikan penandatanganan Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA).
Isi perjanjian:
- Kanada menghapus 90,5 persen tarif impor produk asal Indonesia.
- Indonesia meliberalisasi 85,8 persen pos tarif.
- Proyeksi dampak: ekspor Indonesia ke Kanada bisa mencapai 11,8 miliar dolar AS pada 2030, PDB nasional naik 0,12 persen, dan investasi meningkat 0,38 persen.
Selain perdagangan, kerja sama pertahanan juga diteken, termasuk partisipasi Kanada dalam latihan militer Super Garuda Shield dan dialog pertahanan reguler.
Belanda: 30.000 Artefak Pulang ke Indonesia
Perjalanan ditutup di Belanda. Prabowo diterima Raja Willem-Alexander dan Ratu Máxima di Istana Huis ten Bosch, Den Haag.
Hasilnya, Belanda berkomitmen mengembalikan sekitar 30.000 artefak, fosil, dan dokumen bersejarah milik Indonesia. Ratu Máxima juga dijadwalkan berkunjung ke Indonesia pada November 2025 untuk membahas isu keuangan inklusif.
Dampak untuk Indonesia
Dalam enam hari lawatan, Prabowo membawa pulang sejumlah capaian nyata:
- Investasi asing Rp380 triliun dari Jepang.
- Pidato perdana di PBB yang memperkuat posisi Indonesia di panggung diplomasi global.
- Kerja sama kesehatan, pendidikan, dan filantropi dengan Bill Gates Foundation.
- Dukungan FIFA untuk sepak bola Indonesia.
- Perjanjian perdagangan bebas dengan Kanada yang memperluas pasar ekspor.
- Kesepakatan kerja sama pertahanan dengan Kanada.
- Pengembalian 30.000 artefak dan dokumen bersejarah dari Belanda.
Meski capaian terlihat impresif, para pengamat mengingatkan pentingnya tindak lanjut konkret di dalam negeri. Tanpa konsolidasi industri, logistik, dan kebijakan strategis, capaian itu bisa berhenti sebatas simbol diplomasi.
Enam hari, empat negara, dengan agenda padat menghasilkan “oleh-oleh” bernilai besar bagi Indonesia. Dari investasi ratusan triliun hingga pengembalian artefak bersejarah, lawatan ini membuka peluang ekonomi, memperkuat diplomasi, dan memberi ruang bagi Indonesia untuk tampil sebagai aktor strategis di panggung dunia.
Pertanyaan berikutnya: apakah pemerintah mampu mengubah semua capaian itu menjadi manfaat nyata bagi rakyat?
