Harian Masyarakat – Minum teh setelah makan memang terasa nikmat dan menyegarkan. Banyak orang menjadikan teh sebagai minuman andalan untuk “menutup” sesi makan mereka. Namun, tahukah Anda bahwa kebiasaan ini bisa berdampak negatif bagi kesehatan jika dilakukan terus-menerus?
Teh mengandung zat aktif seperti tanin dan kafein. Kedua zat ini dapat memengaruhi proses penyerapan nutrisi dalam tubuh, terutama jika dikonsumsi segera setelah makan.
Menghambat Penyerapan Zat Besi
Salah satu dampak utama dari kebiasaan minum teh setelah makan adalah terhambatnya penyerapan zat besi dari makanan. Tanin dalam teh bisa mengikat zat besi, terutama yang berasal dari sumber nabati seperti sayuran hijau, tahu, dan tempe.
Jika dilakukan secara rutin, hal ini bisa meningkatkan risiko anemia, terutama pada kelompok rentan seperti:
- Anak-anak
- Remaja
- Ibu hamil
- Orang dengan gangguan penyerapan zat besi
Menambah Asupan Gula Harian
Teh manis memang lezat, tetapi kandungan gulanya bisa sangat tinggi. Jika Anda sering minum teh manis setelah makan, maka asupan gula harian Anda bisa meningkat tanpa disadari.
Dampaknya? Dalam jangka panjang, kebiasaan ini bisa menyebabkan:
- Kenaikan berat badan
- Gangguan kadar gula darah
- Risiko diabetes
Mengganggu Penyerapan Nutrisi Lain
Bukan hanya zat besi yang terganggu. Tanin dalam teh juga bisa menghambat penyerapan mineral penting lainnya, seperti:
- Zinc
- Kalsium
Jika hal ini berlangsung lama, bisa berdampak pada kesehatan tulang dan fungsi metabolisme tubuh secara keseluruhan.
Menyebabkan Masalah Lambung
Kandungan kafein pada teh juga berisiko menimbulkan gangguan pada lambung, terutama jika diminum setelah makan dalam kondisi:
- Teh terlalu kental
- Suhu teh terlalu panas
Orang yang sensitif terhadap asam lambung bisa mengalami keluhan seperti:
- Perut kembung
- Nyeri ulu hati
- Mual
Tips Aman Minum Teh Setelah Makan
Minum teh setelah makan sebenarnya tidak dilarang, asalkan dilakukan dengan cara yang benar. Berikut tips aman agar Anda tetap bisa menikmati teh tanpa risiko kesehatan:
- Tunggu setidaknya 1 jam setelah makan sebelum minum teh.
- Pilih teh tawar atau gunakan sedikit gula.
- Batasi konsumsi teh maksimal 2–3 gelas per hari.
- Hindari minum teh setelah makan jika memiliki anemia atau gangguan penyerapan zat besi.
Konsultasikan dengan dokter jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu.
Alternatif yang Lebih Sehat
Sebagai pengganti teh, Anda bisa memilih:
- Air putih, yang membantu proses pencernaan dan tidak mengganggu penyerapan nutrisi.
- Jus buah segar, yang kaya vitamin dan antioksidan. Pilih jus tanpa tambahan gula agar lebih sehat.
Dengan mengganti teh menggunakan pilihan yang lebih baik, Anda tetap bisa memenuhi kebutuhan cairan tubuh tanpa mengorbankan kesehatan jangka panjang.
Minum teh setelah makan memang terasa menyenangkan, tapi kebiasaan ini bisa membawa risiko kesehatan jika dilakukan sembarangan. Mulailah membiasakan konsumsi teh dengan waktu dan cara yang tepat agar tubuh tetap sehat dan nutrisi dari makanan terserap optimal.















