Harian Masyarakat – PT Pertamina (Persero) kembali melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi pada Oktober 2025. Berdasarkan data resmi perusahaan dan Kementerian ESDM, harga Pertamina Dex dan Dexlite naik, sementara jenis Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamax Green 95, Pertalite, dan Bio Solar tetap stabil.
Untuk wilayah dengan PBBKB 5 persen seperti DKI Jakarta dan sekitarnya, harga terbaru sebagai berikut:
- Pertamina Dex: Rp14.000 per liter (naik dari Rp13.850)
- Dexlite: Rp13.700 per liter (naik dari Rp13.600)
- Pertamax: Rp12.200 per liter
- Pertamax Turbo: Rp13.100 per liter
- Pertamax Green 95: Rp13.000 per liter
- Pertalite (subsidi): Rp10.000 per liter
- Bio Solar (subsidi): Rp6.800 per liter
Menurut penjelasan Pertamina Patra Niaga, penyesuaian harga dilakukan mengikuti fluktuasi harga minyak mentah dunia yang berada di kisaran USD 86–89 per barel. Meski begitu, pemerintah menahan agar harga domestik tidak melonjak terlalu tinggi.
Pertamina juga menyebut stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membantu menekan beban impor bahan bakar dan menjaga daya beli masyarakat.
Kebijakan Sesuai Regulasi
Penetapan harga mengacu pada Keputusan Menteri ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022, yang merupakan perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020. Regulasi ini mengatur formula harga dasar BBM jenis bensin dan solar yang dijual di SPBU seluruh Indonesia.
Harga BBM di Berbagai Wilayah
Berikut gambaran harga BBM Pertamina per 22 Oktober 2025 di beberapa wilayah Indonesia:
1. Jawa, Bali, Nusa Tenggara
- Pertamax: Rp12.200
- Pertamax Turbo: Rp13.100
- Pertamax Green 95: Rp13.000
- Dexlite: Rp13.700
- Pertamina Dex: Rp14.000
2. Sumatera
- Pertamax: Rp12.500–Rp12.800
- Pertamax Turbo: Rp13.400–Rp13.700
- Dexlite: Rp14.000–Rp14.300
- Pertamina Dex: Rp14.300–Rp14.600
3. Kalimantan dan Sulawesi
- Pertamax: Rp12.500–Rp12.800
- Pertamax Turbo: Rp13.400–Rp13.700
- Dexlite: Rp14.000–Rp14.300
- Pertamina Dex: Rp14.300–Rp14.600
4. Maluku dan Papua
- Pertamax: Rp12.500
- Dexlite: Rp14.000
- Pertamina Dex: Rp14.300 (Papua dan Papua Barat Daya)
Khusus NTT, harga Bio Solar nonsubsidi mencapai Rp13.600 per liter.
Harga Pertalite dan Bio Solar subsidi tidak mengalami perubahan sejak awal tahun. Pemerintah tetap menahan harga dua jenis BBM ini demi menjaga stabilitas ekonomi dan daya beli masyarakat berpenghasilan rendah.
Prospek Harga BBM ke Depan
Analis energi memperkirakan harga BBM dalam negeri akan tetap stabil hingga akhir Oktober, kecuali terjadi lonjakan signifikan harga minyak dunia akibat kebijakan OPEC+, konflik geopolitik, atau gangguan pasokan global.
Jika harga minyak mentah dunia turun dalam beberapa minggu ke depan, BBM nonsubsidi berpotensi turun pada penyesuaian November 2025.
Kementerian ESDM terus memantau perkembangan harga minyak global dan kebijakan subsidi energi nasional. Fokus pemerintah tetap pada menjaga keseimbangan fiskal dan menjamin ketersediaan BBM subsidi di seluruh wilayah Indonesia, terutama menjelang libur akhir tahun.















