Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu didesak agar segera mundur. Desakan itu langsung disampaikan oleh pendahulunya, Mantan Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett.
Bennett menegaskan, Benjamin Netanyahu bertanggung jawab penuh atas kekacauan yang terjadi di Israel saat ini.
“Netanyahu telah berkuasa selama 20 tahun, itu terlalu lama, tidak sehat. Ia memikul tanggung jawab besar atas perpecahan di masyarakat Israel, Netanyahu harus mundur,” kata Bennett dalam sebuah wawancara, dilansir AFP, Minggu (29/6).
Bennett merupakan lawan politik Benjamin Netanyahu. Ia sempat berkuasa pada 2021 setelah membentuk koalisi dan menggulingkan kekuasaan Netanyahu yang sudah menjabat selama 12 tahun berturut-turut.
Namun, posisi Bennett tidak bertahan lama. Pemerintah koalisi yang dipimpinnya bubar dan Netanyahu kembali memimpin setelah pemilu tahun 2022.
“Pengelolaan politik negara ini adalah bencana karena ketidakmampuan pemerintah Netanyahu untuk mengambil keputusan,” kata Bennett.
Situasi politik dalam negeri Israel memang memanas dalam beberapa tahun terakhir. Penolakan terhadap kepemimpinan Benjamin Netanyahu terus terjadi, bahkan setelah Netanyahu kembali terpilih di Pemilu 2022 lalu.
Netanyahu kini tersandung skandal korupsi di antaranya dugaan gratifikasi barang mewah senilai lebih dari USD 260 ribu seperti rokok, perhiasan, dan sampanye dari miliarder atas imbalan bantuan politik.