spot_img

Ilmuwan: Berhenti Merokok Bahkan di Usia Tua Bisa Perbaiki Kinerja Otak

Harian Masyarakat | Merokok selama bertahun-tahun bukan hanya merusak paru-paru dan jantung, tapi juga mempercepat penurunan fungsi otak. Namun riset terbaru yang dipublikasikan di The Lancet Healthy Longevity membuktikan bahwa berhenti merokok di usia paruh baya atau bahkan di usia lanjut bisa memperlambat penurunan kemampuan berpikir, mengingat, dan berbicara secara signifikan.

Penelitian ini merupakan analisis terbesar dan terlama di dunia mengenai kaitan antara berhenti merokok dan kesehatan kognitif. Data diambil dari 18 tahun pengamatan terhadap 9.436 orang berusia 40 hingga 89 tahun di 12 negara, termasuk Inggris, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa.

Data berasal dari tiga studi besar tentang penuaan: English Longitudinal Study of Ageing (ELSA), Health and Retirement Study (HRS) di AS, dan Survey of Health, Ageing and Retirement in Europe (SHARE).

Hasil: Fungsi Otak Lebih Lambat Menurun Setelah Berhenti Merokok

rokok berhenti merokok

Peneliti membandingkan dua kelompok dengan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan kemampuan kognitif awal yang sama. Kelompok pertama berhenti merokok, sementara kelompok kedua terus merokok.

Dalam enam tahun sebelum berhenti, penurunan fungsi otak kedua kelompok sama. Tapi setelah berhenti, hasilnya berubah drastis.

  • Penurunan daya ingat melambat 20%.
  • Penurunan kelancaran berbicara berkurang hingga 50%.

Efek perlambatan ini setara dengan menunda penuaan otak selama tiga tahun dalam rentang enam tahun. Dengan kata lain, berhenti merokok bisa memberi tambahan “usia mental” tiga tahun lebih muda.

Risiko Demensia Turun Hingga Setara dengan Non-Perokok

Dalam jangka panjang, mereka yang berhenti merokok memiliki risiko demensia yang sama rendahnya dengan orang yang tidak pernah merokok, asalkan berhenti di usia paruh baya. Dalam waktu sepuluh tahun setelah berhenti, risiko gangguan otak seperti Alzheimer dan demensia turun hingga menyamai non-perokok.

Dr. Mikaela Bloomberg dari University College London menjelaskan, “Temuan kami menunjukkan bahwa berhenti merokok, bahkan di usia 50-an atau lebih tua, tetap memberikan manfaat besar bagi kesehatan otak. Untuk fungsi kognitif, sama seperti kesehatan fisik, tidak ada kata terlambat untuk berhenti.”

Mengapa Rokok Merusak Otak

Rokok mempercepat kerusakan otak melalui beberapa mekanisme:

  • Merusak pembuluh darah otak, sehingga pasokan oksigen menurun.
  • Menimbulkan peradangan kronis yang mempercepat kerusakan sel otak.
  • Meningkatkan stres oksidatif, yaitu proses kimia yang menghancurkan sel saraf akibat radikal bebas.

Kondisi ini membuat perokok lebih cepat mengalami penurunan memori dan kemampuan berpikir. Namun setelah berhenti, tubuh mulai memperbaiki diri dan memperlambat kerusakan otak tersebut.

rokok berhenti merokok

Dampak Kesehatan yang Lebih Luas

Menurut Profesor Andrew Steptoe, direktur ELSA dan penulis senior studi ini, hasil tersebut memperkuat alasan kesehatan masyarakat dunia untuk terus mendorong penghentian rokok, terutama bagi kelompok usia menengah dan lanjut. “Dengan data dari Inggris, Eropa, dan Amerika Serikat, kami menunjukkan bahwa manfaat berhenti merokok berlaku di berbagai negara dan latar belakang sosial,” ujarnya.

Penelitian ini juga memperkuat temuan sebelumnya bahwa mantan perokok memiliki skor kognitif setara dengan non-perokok sepuluh tahun setelah berhenti. Hal ini memperjelas bahwa dampak buruk rokok terhadap otak dapat dipulihkan, meski butuh waktu.

Perspektif Ahli: Mengapa Ini Penting

Dr. Richard Oakley dari Alzheimer’s Society menilai hasil ini sangat penting. Ia mengatakan, “Berhenti merokok, menjaga aktivitas fisik, pola makan seimbang, dan membatasi alkohol bisa menurunkan risiko demensia.”

Sementara itu, Dr. Julia Dudley dari Alzheimer’s Research UK mengingatkan bahwa studi ini bersifat observasional. Artinya, masih perlu penelitian lanjutan untuk memastikan hubungan sebab-akibat. Namun, ia menegaskan bahwa “merokok terbukti berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit otak seperti Alzheimer dan demensia vaskular.”

Profesor Paresh Malhotra dari Imperial College London menambahkan, “Apa yang baik untuk jantung juga baik untuk otak. Studi ini memperlihatkan bahwa berhenti merokok setelah usia 40 sangat berpengaruh pada kemampuan berpikir dan berbicara.”

Pesan untuk Perokok Usia Paruh Baya

Temuan ini mengubah cara pandang terhadap berhenti merokok. Selama ini banyak orang berpikir manfaat berhenti hanya dirasakan oleh mereka yang muda. Namun data membuktikan, bahkan pada usia 60 atau 70 tahun, berhenti merokok masih memperlambat penurunan fungsi otak.

rokok berhenti merokok

Dr. Jimmy Johannes, spesialis paru dari MemorialCare Long Beach Medical Center, menilai studi ini memberi alasan kuat untuk berhenti merokok di usia berapa pun. “Bagi pasien dan keluarganya, menjaga fungsi otak adalah prioritas. Ini bukti nyata bahwa berhenti merokok bisa membantu memperlambat penurunan kognitif,” ujarnya.

Dukungan untuk Kebijakan Publik

Penelitian ini menekankan pentingnya investasi pada layanan berhenti merokok. Menurut Caroline Cerny dari Action on Smoking and Health (ASH), “Temuan ini menunjukkan bahwa berhenti merokok di usia menengah sangat penting, bahkan sebelum gejala penurunan kognitif muncul. Pemerintah harus memperkuat dukungan bagi layanan berhenti merokok.”

Faktanya, survei terbaru menunjukkan 35% perokok di Inggris mencoba berhenti pada bulan lalu, dan 29% di antaranya berhasil. Angka ini hampir dua kali lipat dibanding awal pencatatan pada 2007.

Otak Bisa Pulih, Asal Berhenti Sekarang

Pesan dari penelitian ini jelas: tidak ada kata terlambat untuk berhenti merokok. Manfaatnya bukan hanya paru-paru atau jantung, tapi juga otak.

Berhenti merokok di usia berapa pun dapat memperlambat penuaan otak, menurunkan risiko demensia, dan menjaga daya ingat tetap tajam lebih lama.

Seperti kata Dr. Bloomberg, “Untuk kesehatan fisik dan mental Anda, lebih baik berhenti hari ini daripada menyesal besok.”

Trending Topic

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Related news