spot_img

Prabowo Lantik Erick Thohir Jadi Menpora dan Djamari Chaniago Menko Polkam

Harian Masyarakat | Presiden Prabowo Subianto resmi melantik dua menteri baru dalam Kabinet Merah Putih pada Rabu, 17 September 2025. Pelantikan berlangsung di Istana Negara, Jakarta, berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 96P/2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih periode 2024–2029.

Dua menteri yang dilantik adalah Erick Thohir sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) menggantikan Dito Ariotedjo, serta Letnan Jenderal (Purn.) Djamari Chaniago sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) menggantikan Budi Gunawan.

Pelantikan dihadiri pimpinan lembaga negara, antara lain Ketua MPR Ahmad Muzani, Ketua DPR Puan Maharani, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, serta sejumlah menteri Kabinet Merah Putih. Prosesi dimulai dengan pengucapan sumpah jabatan yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo, dilanjutkan penandatanganan berita acara pelantikan.

Erick Thohir Jadi Menpora

Erick Thohir Menpora Djamari Chaniago Menko Polkam

Erick Thohir resmi ditunjuk sebagai Menpora setelah sebelumnya menjabat Menteri BUMN sejak 2019. Penunjukan Erick cukup mengejutkan karena namanya jarang disebut dalam bursa calon Menpora.

Selain karier politik, Erick memiliki rekam jejak panjang di dunia olahraga. Ia pernah memimpin Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi), menjadi anggota Dewan FIBA, Ketua Federasi Bola Basket Asia Tenggara, Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), serta anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC). Erick juga pernah menjadi Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018, serta pemilik sejumlah klub olahraga internasional, termasuk Inter Milan dan DC United.

Dalam pernyataan usai pelantikan, Erick menegaskan akan fokus pada dua hal utama, yaitu pengembangan pemuda dan olahraga. Ia menekankan pentingnya membangun kapabilitas 131 juta pemuda Indonesia agar mampu bersaing di tingkat global, sekaligus menumbuhkan rasa cinta tanah air.

“Olahraga adalah duta bangsa di dunia. Kita harus menaikkan marwah, martabat, dan kedigdayaan kita sebagai bangsa,” kata Erick.

Ia juga menekankan perlunya memperbanyak kompetisi olahraga di daerah maupun pusat agar pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja ikut terdorong.

Tantangan Erick Sebagai Menpora

Meski kaya pengalaman, para pakar mengingatkan Erick agar memiliki visi jangka panjang dan tidak hanya mengandalkan jalan pintas, seperti naturalisasi atlet.

Guru Besar Ilmu Keolahragaan UNY, Djoko Pekik Irianto, menilai Erick memiliki kapasitas mumpuni untuk mendongkrak prestasi olahraga Indonesia. Namun, ia menekankan pentingnya sinergi antara Kemenpora, KOI, KONI, dan induk cabang olahraga, serta penguatan pendanaan sesuai amanat UU Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan.

Senada, Guru Besar Universitas Negeri Surabaya, Ali Maksum, mengingatkan bahwa pembinaan atlet membutuhkan proses panjang. “Tidak ada jalan pintas dalam pembinaan olahraga. Keberhasilan lewat naturalisasi hanya bersifat temporer,” ujarnya.

Erick Thohir Menpora Djamari Chaniago Menko Polkam

Harapan Atlet

Harapan besar datang dari para atlet. Lifter peraih emas Olimpiade Paris 2024, Rizki Juniansyah, berharap Erick langsung bekerja untuk mendukung atlet menuju Olimpiade LA 2028. Atlet kickboxing, Andi Mesyara Jerni Maswara, meminta Erick memperhatikan semua cabang olahraga, termasuk atlet disabilitas dan non-DBON, tanpa diskriminasi.

Polemik Rangkap Jabatan Erick Thohir

Pelantikan Erick sebagai Menpora menimbulkan perdebatan soal rangkap jabatan dengan posisinya sebagai Ketua Umum PSSI (periode 2023–2027).

Secara aturan, statuta FIFA tidak melarang seorang ketua federasi memegang jabatan pemerintahan, selama tidak ada intervensi pemerintah terhadap federasi sepak bola. Erick menegaskan bahwa keputusan soal statusnya di PSSI akan menunggu FIFA. “Nanti ada prosesnya di FIFA. Semua aturan dari FIFA,” katanya.

Meski demikian, sejumlah pihak menilai Erick sebaiknya mundur. Mantan Ketum PSSI Nurdin Halid menyebut, “Tidak etis jika tetap memimpin PSSI karena sebagai Menpora dia harus memimpin seluruh cabang olahraga di Indonesia.”

Pengamat hukum olahraga Eko Noer Kristiyanto juga menekankan bahwa mundur adalah langkah tepat untuk menghindari konflik kepentingan. Sebagai perbandingan, Zainudin Amali pernah mengundurkan diri dari jabatan Menpora setelah terpilih menjadi Wakil Ketua Umum PSSI pada 2023.

Djamari Chaniago Jadi Menko Polkam

Erick Thohir Menpora Djamari Chaniago Menko Polkam

Selain Erick, Presiden juga melantik Letjen (Purn.) Djamari Chaniago sebagai Menko Polkam menggantikan Budi Gunawan.

Djamari pernah menjabat Kepala Staf Umum TNI pada 2000–2004. Ia dipercaya Prabowo untuk memimpin koordinasi bidang politik, hukum, dan keamanan di tengah agenda reformasi Polri dan dinamika politik domestik.

Pengamat politik menilai penunjukan Djamari bagian dari strategi Prabowo untuk menata ulang kekuatan di kabinet serta menyeimbangkan kepentingan partai politik dalam koalisi pemerintahan.

Reshuffle Ketiga Kabinet Merah Putih

Pelantikan Erick dan Djamari menjadi bagian dari reshuffle ketiga kabinet era Prabowo. Sebelumnya, pada 8 September 2025, Presiden sudah mengganti lima posisi menteri, termasuk Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan dan Dito Ariotedjo sebagai Menpora.

Pengamat politik dari CSIS, Arya Fernandes, menilai reshuffle ini menunjukkan kendali penuh Presiden terhadap kabinet. Selain untuk mengakomodasi kepentingan partai koalisi, reshuffle juga bertujuan menjaga stabilitas politik, meningkatkan kepercayaan publik, serta memperkuat tim ekonomi dan keamanan pemerintah.

Trending Topic

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Related news