Gaji hakim melonjak secara drastis, kabar gembira itu langsung datang dari Istana Negara! Presiden Republik Indonesia ke-8, Prabowo Subianto, secara resmi mengumumkan kenaikan gaji besar-besaran untuk para hakim di seluruh Indonesia.
Gaji hakim melonjak bukan main-main bahkan mencapai 280 persen, terutama untuk para hakim junior.
Dalam pidatonya yang penuh semangat dan menyentuh, Presiden Prabowo menegaskan bahwa hakim adalah harapan terakhir bagi rakyat kecil dalam mencari keadilan.
“Orang kecil tak punya pengacara hebat. Mereka hanya bisa mengandalkan hakim yang adil, yang tidak bisa disogok, yang cinta keadilan, dan cinta rakyat,” tegas Presiden Prabowo.
Gaji Hakim Melonjak Signifikan Setelah 18 Tahun Tak Berubah
Selama 18 tahun, gaji para hakim tidak mengalami perubahan signifikan. Padahal, tugas dan tanggung jawab mereka semakin berat, seringkali menyangkut perkara bernilai miliaran hingga triliunan rupiah.
Kini, berkat keputusan berani Presiden, gaji hakim melonjak drastis:
Hakim pemula golongan III/A yang sebelumnya menerima Rp 2,6 juta – Rp 4,4 juta, diperkirakan naik menjadi:
- Rp 7,8 juta – Rp 16,7 juta per bulan!
- Bahkan ada estimasi yang menyebutkan kenaikan bisa mencapai Rp 10 juta lebih untuk gaji pokok awal.
Tak berhenti di gaji, Prabowo juga memastikan adanya peningkatan fasilitas perumahan dan sarana pendukung lainnya untuk para hakim, khususnya di daerah-daerah yang masih kekurangan infrastruktur.
“Kita ingin para hakim hidup layak dan bekerja dalam lingkungan yang mendukung integritas,” ujar Prabowo.
Prabowo Minta PNS Bersabar, Semua Akan Naik Bergiliran
Presiden Prabowo juga meminta para ASN dan PNS di kementerian dan lembaga lain untuk bersabar.
Ia memastikan bahwa pemerintah akan menaikkan kesejahteraan seluruh aparatur negara secara bertahap, sesuai kekuatan fiskal nasional.
“Negara kita kuat, kaya, dan mampu. Tapi kita harus kelola kekayaan itu sebaik-baiknya untuk kepentingan seluruh rakyat,” tegasnya.
Langkah ini diyakini sebagai bagian dari strategi besar membersihkan sistem peradilan dari praktik kotor seperti suap dan intervensi.
Hakim yang sejahtera dipercaya akan lebih berani, lebih jujur, dan lebih berpihak pada kebenaran.
Kenaikan gaji ini bukan sekadar nominal. Ini adalah investasi besar bangsa untuk menjaga marwah keadilan.
Karena bagi rakyat kecil, hakim yang jujur dan berani adalah satu-satunya harapan saat tak ada lagi tempat mengadu.