Harian Masyarakat | Timnas Indonesia kini berada di ujung tanduk. Kekalahan 2-3 dari Arab Saudi di laga pembuka Grup B putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 membuat langkah Garuda ke Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat kian berat. Namun peluang belum sepenuhnya hilang. Masih ada satu laga krusial melawan Irak yang bisa menentukan nasib sejarah sepak bola Nusantara.
Jalan Terjal Menuju Piala Dunia
Dalam format kualifikasi putaran keempat zona Asia, hanya dua tiket tersisa yang diperebutkan. Setiap grup hanya diisi tiga tim dan masing-masing tim hanya bermain dua kali. Juara grup langsung lolos ke putaran final, sementara runner-up harus menjalani playoff tambahan.
Indonesia tergabung di Grup B bersama dua raksasa Timur Tengah, Arab Saudi dan Irak. Posisi ini jelas tidak menguntungkan karena Garuda berstatus tim dengan peringkat FIFA paling rendah di antara ketiganya.
Hasil laga pertama memperlihatkan betapa beratnya perjuangan. Indonesia sempat dua kali mencetak gol lewat penalti Kevin Diks pada menit ke-11 dan ke-87, tetapi tiga gol dari Feras Albrikan (dua gol) dan Saleh Abu Al-Shamat memastikan kemenangan Arab Saudi 3-2.

Pelatih Patrick Kluivert mengakui hasil itu menyakitkan, tetapi ia menegaskan skuadnya harus segera bangkit. “Kami sangat kecewa, tetapi kami meninggalkan lapangan dengan kepala tegak. Dalam tiga hari kami menghadapi pertandingan lain dan harus bermain lebih baik melawan Irak,” ujarnya dikutip Reuters.
Format Ketat, Peluang Tipis
Regulasi FIFA World Cup 2026 Preliminary Competition menegaskan urutan peringkat ditentukan oleh poin, selisih gol, dan jumlah gol. Jika tiga tim memiliki poin sama, maka penentuan dilakukan lewat selisih gol di antara mereka, hingga akhirnya bisa sampai ke pengundian.
Saat ini Indonesia berada di dasar klasemen dengan nol poin dan selisih gol minus satu. Arab Saudi memimpin dengan tiga poin (selisih +1), diikuti Irak yang belum bermain. Artinya, kemenangan besar atas Irak menjadi satu-satunya cara menjaga harapan.
Footy Ranking memperkirakan peluang Indonesia untuk lolos sebagai runner-up ada di angka 24%, tidak jauh dari Arab Saudi yang punya peluang 29%. Namun peluang lolos langsung sebagai juara grup hanya 1%, karena Indonesia harus menang besar atas Irak dan berharap hasil akhir antara Irak dan Arab Saudi berpihak.
Skenario yang Bisa Meloloskan Indonesia

Ada beberapa kemungkinan yang masih bisa membuat Garuda terbang ke putaran final.
- Menang besar atas Irak.
Indonesia wajib menang dengan selisih minimal dua gol, misalnya 2-0. Dengan hasil itu, Garuda akan mengoleksi tiga poin dan selisih gol +1, sama dengan Arab Saudi. - Arab Saudi kalah tipis dari Irak.
Jika Irak menang tipis, misalnya 2-1, maka Indonesia akan menjadi juara grup dengan selisih gol terbaik dan otomatis lolos ke Piala Dunia 2026. - Menjadi runner-up grup.
Jika tidak bisa juara, Indonesia masih bisa finis di posisi kedua dan melaju ke putaran kelima (playoff zona Asia). Di fase ini, Garuda akan bertemu runner-up Grup A, yang kemungkinan adalah Qatar, UEA, atau Oman.
Playoff dua leg ini akan digelar pada 13 dan 18 November 2025. Pemenangnya akan lanjut ke playoff antarbenua, menghadapi wakil dari CONCACAF, OFC, atau CONMEBOL. Lawan potensial di babak terakhir ini antara lain Bolivia atau Kaledonia Baru.
Laga Hidup Mati Kontra Irak
Pertandingan melawan Irak pada Minggu (12/10/2025) dini hari WIB menjadi penentu segalanya. Kemenangan adalah harga mati. Hasil imbang atau kekalahan akan langsung menyingkirkan Indonesia dari persaingan.
Rekor pertemuan tidak berpihak pada Garuda. Dalam dua laga sebelumnya di babak kedua kualifikasi, Indonesia kalah 1-5 di Basra dan 0-2 di Jakarta. Irak sendiri adalah juara Piala Asia 2007 dan berpengalaman di level tinggi Asia.
Namun, Garuda tetap punya modal semangat dan kepercayaan diri setelah tampil berani melawan Arab Saudi. Patrick Kluivert diyakini akan melakukan rotasi dan mencari kombinasi baru agar lini pertahanan lebih solid dan serangan lebih efisien.

Nasib di Ujung Doa
Jika Indonesia menang besar atas Irak dan Arab Saudi kalah tipis, peluang Garuda menembus sejarah terbuka. Tapi jika Irak menang besar atas Saudi atau laga berakhir imbang, posisi Indonesia bisa tetap di runner-up dan lolos ke playoff zona Asia.
Sebaliknya, jika hanya bermain imbang, Indonesia akan finis dengan satu poin dan langsung tersingkir. Kekalahan akan menutup seluruh asa.
Dengan situasi sesulit ini, seluruh perhatian publik sepak bola nasional tertuju pada laga Minggu dini hari nanti. Pertandingan itu bukan sekadar soal tiga poin, tapi soal mimpi yang selama ini tak pernah terwujud: melihat Merah Putih berkibar di panggung Piala Dunia.
Peluang Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026 masih ada, meski tipis.
Kuncinya sederhana tapi berat:
- Menang besar lawan Irak.
- Berharap Arab Saudi kalah tipis dari Irak.
Jika dua hal itu terjadi, sejarah baru bisa tercipta. Jika tidak, Indonesia kembali menjadi penonton.
Satu laga, satu harapan, satu mimpi: Garuda harus menang untuk tetap hidup.















