spot_img

Sepakat! Israel Hentikan Genosida di Gaza, Tahanan dan Sandera Siap Dibebaskan

Harian Masyarakat | Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menandatangani fase pertama rencana perdamaian yang digagas AS untuk mengakhiri perang dua tahun di Jalur Gaza. Melalui akun Truth Social-nya, Trump menulis, “Israel dan Hamas telah menyetujui fase pertama dari Rencana Perdamaian kami. Semua sandera akan segera dibebaskan, dan Israel menarik pasukannya ke garis yang telah disepakati.”

Kesepakatan ini menandai kemajuan terbesar sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023. Rencana tersebut mencakup gencatan senjata, penarikan militer Israel dari sebagian besar wilayah Gaza, serta pertukaran antara tahanan ilegal Palestina dan sandera Israel.

Trump menyebut hari itu sebagai “hari besar bagi dunia Arab, Muslim, Israel, dan Amerika Serikat.” Ia juga berterima kasih kepada mediator dari Qatar, Mesir, dan Turki yang memfasilitasi perundingan. “Diberkatilah para pembawa damai,” tulisnya.

israel genosida gaza palestina

Negosiasi Tiga Hari di Mesir

Kesepakatan dicapai setelah tiga hari perundingan tidak langsung di resor Laut Merah, Sharm el-Sheikh, Mesir. Delegasi dari Qatar, Mesir, Turki, dan Amerika Serikat menjadi mediator dalam pembicaraan yang intens.

Perwakilan Israel dipimpin Menteri Urusan Strategis Ron Dermer, sedangkan Hamas diwakili Khalil al-Hayya dan Zaher Jabarin, dua negosiator yang sebelumnya selamat dari upaya pembunuhan Israel di Doha. Turut hadir pula menantu Trump, Jared Kushner, dan utusan khusus Steve Witkoff.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari, mengatakan kesepakatan mencakup “mekanisme implementasi fase pertama yang akan mengarah pada berakhirnya perang, pembebasan sandera Israel dan tahanan Palestina, serta masuknya bantuan kemanusiaan.”

israel genosida gaza palestina

Rincian Fase Pertama

Fase pertama rencana tersebut mencakup:

  • Gencatan senjata penuh di seluruh Jalur Gaza.
  • Pembebasan 48 sandera Israel, termasuk 20 yang diyakini masih hidup.
  • Pembebasan tahanan ilegal Palestina dari penjara-penjara Israel.
  • Penarikan pasukan Israel ke garis demarkasi yang telah disepakati.
  • Masuknya bantuan kemanusiaan ke wilayah Gaza.

Hamas juga menyerahkan daftar tahanan yang akan dibebaskan sebagai bagian dari pertukaran. Sumber internal kelompok itu menyebut, 20 sandera hidup akan dibebaskan pada akhir pekan ini.

Trump menyebut kesepakatan ini sebagai langkah menuju “perdamaian yang kuat, tahan lama, dan abadi.” Namun sejumlah isu penting seperti perlucutan senjata Hamas dan pemerintahan Gaza pascaperang masih menjadi pembahasan lanjutan.

israel genosida gaza palestina

Reaksi dari Pihak-Pihak Terkait

Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel, menyebutnya sebagai “hari besar bagi Israel.” Ia berjanji akan membawa semua sandera pulang dan memuji peran Trump serta timnya. “Dengan pertolongan Tuhan, kita akan membawa mereka semua pulang,” ujarnya.

Hamas, dalam pernyataannya, menyampaikan apresiasi terhadap mediator dari Qatar, Mesir, dan Turki, serta menekankan pentingnya agar Israel benar-benar melaksanakan kewajiban dalam kesepakatan tanpa penundaan.
“Kami menegaskan bahwa pengorbanan rakyat kami tidak akan sia-sia,” tegas Hamas, “kami akan terus berjuang sampai kebebasan, kemerdekaan, dan penentuan nasib sendiri tercapai.”

Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, mengatakan bahwa negosiasi telah mencapai “kemajuan besar” dan jika semua pihak setuju, gencatan senjata akan segera diumumkan.

Gaza Masih Diserang

Meskipun pembicaraan berjalan positif, serangan Israel di Gaza belum berhenti sepenuhnya. Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan sedikitnya delapan warga tewas dalam 24 jam terakhir dan 61 lainnya terluka. Dalam lima hari terakhir, Israel melancarkan lebih dari 270 serangan udara dan artileri di wilayah padat penduduk, menewaskan 126 warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak.

israel genosida gaza palestina

Kantor Media Pemerintah Gaza menyebut 75 korban di antaranya berasal dari Kota Gaza. Drone Israel masih menargetkan kawasan permukiman, terutama di wilayah tengah.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan hanya 14 dari 36 rumah sakit di Gaza yang masih berfungsi sebagian. Krisis listrik, air bersih, dan obat-obatan terus memburuk. “Beberapa rumah sakit yang sudah diperbaiki, diserang lagi,” kata Direktur Regional WHO, Hanan Balkhy.

Krisis Kemanusiaan Terburuk

Data otoritas kesehatan Gaza mencatat lebih dari 67.000 warga Palestina tewas dan hampir 170.000 terluka sejak serangan Israel dimulai. Sekitar 20.000 anak termasuk di antara korban. PBB menyatakan angka tersebut kredibel dan menjadi indikasi kuat terjadinya kejahatan perang.

Sebagian besar wilayah Gaza kini rata dengan tanah. Dua juta penduduknya mengungsi dan hidup tanpa tempat tinggal. Banyak yang membangun tenda darurat di pantai, di bawah terik matahari atau hujan.

Sara Rihan, seorang pengungsi dari Jabaliya, mengatakan, “Kami hanya ingin kembali ke tanah kami, bahkan jika rumah kami sudah hancur. Hidup di tanah sendiri adalah kebahagiaan terbesar.”

israel genosida gaza palestina

Harapan Baru Setelah Dua Tahun Perang

Perang dua tahun ini telah menewaskan puluhan ribu warga Palestina dan mengguncang stabilitas Timur Tengah. Dunia internasional menekan Israel agar menghentikan serangan yang telah memicu tuduhan genosida dan isolasi diplomatik terhadap Tel Aviv.

Jika kesepakatan ini berhasil dijalankan, maka akan menjadi gencatan senjata ketiga sejak perang dimulai. Dua gencatan sebelumnya gagal setelah Israel kembali melancarkan serangan udara besar-besaran.

Kali ini, tekanan global jauh lebih besar, dan mediator seperti Qatar serta Mesir bertekad memastikan implementasi berlangsung penuh. Hamas menegaskan kesepakatan ini bukan hanya soal pertukaran tahanan, tetapi juga tentang “akhir penjajahan Israel di tanah Palestina.”

Kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang diumumkan Donald Trump menandai titik penting dalam upaya mengakhiri perang berkepanjangan di Gaza. Namun jalan menuju perdamaian sejati masih panjang.

Selama penjajahan Israel atas Palestina yang telah berlangsung lebih dari 70 tahun belum diakhiri, keamanan dan keadilan di kawasan itu tetap rapuh. Bagi rakyat Gaza yang kehilangan segalanya, kesepakatan ini membawa sedikit harapan — harapan untuk hidup tanpa bom, tanpa blokade, dan tanpa status sebagai “tahanan di tanah sendiri.”

Trending Topic

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Related news