Harian Masyarakat | Doha, ibu kota Qatar, diguncang serangkaian ledakan pada Selasa (9/9/2025). Militer Israel mengakui bertanggung jawab atas serangan tersebut dan menyebutnya sebagai operasi pembunuhan terhadap pimpinan Hamas. Serangan ini menjadi yang pertama dilakukan Israel di wilayah Qatar, negara yang selama ini berperan sebagai mediator utama perundingan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Asap hitam pekat terlihat membubung di langit Doha. Al Jazeera melaporkan ledakan terjadi di kawasan permukiman yang dihuni sejumlah pejabat Hamas. Seorang sumber Hamas mengatakan tim perunding kelompok itu menjadi sasaran ketika sedang membahas proposal gencatan senjata yang diajukan Amerika Serikat.
BIG BREAKING: 🚨🚨 Israel BOMBS Qatar
Israel has just bombed in Doha, the capital of Qatar
At least 10 explosions are reported in Doha as a result of Israeli strikes.
lsraeI is not compatible with peace.
Source: Barak Ravid (in comments)
pic.twitter.com/mzpcRTJB5u— ADAM (@AdameMedia) September 9, 2025
Target Hamas dan Konfirmasi Israel
Militer Israel dalam pernyataannya menyebut serangan ini diarahkan ke “pimpinan tertinggi Hamas” yang dianggap bertanggung jawab atas serangan 7 Oktober 2023 di Israel selatan. Operasi tersebut melibatkan Angkatan Udara Israel bersama badan intelijen Shin Bet.
“Langkah-langkah telah diambil untuk meminimalkan korban sipil, termasuk penggunaan amunisi presisi dan informasi intelijen tambahan,” tulis pernyataan militer Israel.
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan operasi ini sepenuhnya keputusan Israel. “Israel yang memulainya, Israel yang melakukannya, dan Israel yang bertanggung jawab sepenuhnya,” demikian isi pernyataan resmi.
Reaksi Qatar
Qatar mengecam keras serangan tersebut. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari, menyebut serangan itu sebagai tindakan kriminal dan pelanggaran berat terhadap hukum internasional.
“Negara Qatar mengutuk sekeras-kerasnya serangan pengecut Israel yang menargetkan bangunan tempat tinggal beberapa anggota Biro Politik Hamas di Doha. Ini ancaman serius terhadap keamanan dan keselamatan warga serta penduduk Qatar,” ujarnya.
Kementerian Dalam Negeri Qatar memastikan kondisi keamanan tetap terkendali dan tim khusus sedang melakukan investigasi.
Kecaman Dunia Internasional
Serangan Israel ke wilayah Qatar langsung menuai kecaman global. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menegaskan serangan itu melanggar kedaulatan dan integritas wilayah Qatar. Ia menambahkan bahwa Qatar selama ini memainkan peran penting dalam upaya mencapai gencatan senjata di Gaza serta pembebasan sandera.
“Semua pihak harus bekerja menuju gencatan senjata permanen, bukan justru menghancurkannya,” kata Guterres di Markas Besar PBB, New York.
Iran, Uni Emirat Arab, Turki, Yordania, dan Arab Saudi juga mengecam tindakan Israel. Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman berkomunikasi langsung dengan Qatar dan berjanji memberikan dukungan penuh. Paus Leo menyampaikan keprihatinan mendalam dan menyebut situasi ini sangat serius.
Amerika Serikat Sudah Diberi Tahu
Seorang pejabat Gedung Putih mengakui Israel telah memberi tahu Washington sebelum melancarkan serangan. Hal ini menimbulkan sorotan karena Amerika Serikat memiliki pasukan di Pangkalan Udara Al-Udeid, markas utama militer AS di Timur Tengah, yang jaraknya tidak jauh dari lokasi ledakan.
Kedutaan Besar AS di Qatar segera meminta seluruh warganya untuk tetap berada di tempat demi alasan keamanan. Hingga berita ini diturunkan, Gedung Putih belum memberikan pernyataan resmi, namun Presiden Donald Trump sebelumnya telah memberi “peringatan terakhir” kepada Hamas melalui media sosial.
Dampak Terhadap Perundingan Damai
Serangan Israel di Doha terjadi saat Hamas sedang membahas proposal gencatan senjata terbaru dari Amerika Serikat. Utusan Timur Tengah AS, Steve Witkoff, menawarkan solusi berupa penghentian perang, pembebasan sandera, dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.
Namun, seorang pejabat senior Hamas menyebut usulan itu sebagai “dokumen penyerahan diri yang memalukan”. Meski demikian, Hamas berjanji akan menelaah proposal tersebut sebelum memberikan jawaban resmi.
Seorang pejabat Mesir mengungkapkan bahwa pertemuan perunding Hamas di Doha yang menjadi sasaran serangan sebenarnya telah dijadwalkan untuk membahas usulan itu. Serangan Israel ini diyakini akan memperumit peluang tercapainya gencatan senjata jangka panjang.
Situasi di Doha dan Dampak Regional
Reporter Al Jazeera di lokasi melaporkan kawasan serangan telah dipasangi garis keamanan dan dijaga ketat aparat. Doha yang selama ini dikenal sebagai kota aman dan stabil kini diguncang rasa khawatir.
Sultan Barakat, profesor di Universitas Hamad Bin Khalifa Doha, mengatakan tindakan Israel ini semakin memperkuat citra Israel sebagai “pariah internasional” yang bertindak di luar norma diplomasi.
Al Jazeera mencatat serangan di Qatar ini terjadi kurang dari dua minggu setelah Kepala Staf Militer Israel, Eyal Zamir, berjanji akan memburu pimpinan Hamas di manapun mereka berada di dunia.
