spot_img

Mimbar Terakhir Ustad Yahya Waloni di Masjid Darul Falah Makassar

Tubuh Ustad Yahya Waloni terkulai di mimbar yang berdiri kokoh di Masjid darul Falah, Ia jatuh perlahan setelah menyampaikan pesan keimanan dengan napas terakhir. Ratusan pasang mata menatap terpaku. Suara takbir baru saja menggema, menutup khutbah pertama Jumat siang itu.

Di tengah keheningan sakral, Ustaz Yahya Waloni berdiri kembali untuk menyampaikan khutbah kedua dengan suara yang masih penuh semangat, menyentuh tema kekuatan iman dan ujian Nabi Ibrahim.

Namun, hanya dalam hitungan detik, atmosfer berubah. Di hadapan sekitar 200 jemaah yang memadati lantai utama dan lantai dua Masjid Darul Falah, Kecamatan Rappocini, Makassar, tubuh sang ustad melemah.

Ia memegang dadanya, lalu jatuh di atas mimbar, tempatnya berdiri menyampaikan khutbah Jumat terakhir dalam hidupnya.

“Saya kira beliau mau minum, tapi ternyata langsung terduduk. Jemaah saf depan panik,” ujar Harfan Jaya Sakti (39), sekretaris pengurus masjid, kepada awak media.

Momen itu terjadi sekitar pukul 12.35 WITA, Jumat, 6 Juni 2025. Suasana mendadak haru. Imam, panitia, dan beberapa jemaah langsung bergegas mengevakuasi Ustaz Yahya ke RS Klinik Bahagia Minasa Upa, yang hanya berjarak sekitar 100 meter dari masjid.

Ustad Yahya Waloni Berkhutbah tanpa teks

“Sudah tak sadar. Kami tidak tahu apakah beliau meninggal di masjid atau di UGD,” tambah Harfan.

Khutbah terakhir Ustaz Yahya Waloni bertemakan iman dan ketakwaan, dengan kisah pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail sebagai pengantar spiritualnya.

Ia berbicara tanpa teks, menyelipkan shalawat, dan mengingatkan pentingnya tauhid—semua dilakukan dengan suara lantang dan mimik penuh keteguhan.

“Saya di lantai dua dan menyimak dengan jernih pesan-pesannya,” kata Syahruddin Usman (61), guru besar Fakultas Tarbiyah UIN Makassar.

Ustad Yahya Waloni Membaca Surah Al-Kahfi dan berzikir

Kematian sang ustad terjadi di tengah suasana Idul Adha. Sejak pagi, Ustad Yahya Waloni masih sempat menyaksikan penyembelihan hewan kurban di halaman Masjid Darul Falah.

Sebelum naik ke mimbar, ia membaca Surah Al-Kahfi dan berzikir di saf depan—sebuah rutinitas yang mencerminkan ketenangan spiritual.

Ustad Yahya Waloni lahir di Manado, Sulawesi Utara, 30 November 1970, dikenal sebagai penceramah aktif yang sering mengisi forum keislaman di berbagai daerah.

Wafatnya di atas mimbar menjadi penutup dramatis perjalanan dakwah seorang tokoh yang kontroversial, namun tetap memiliki pengaruh kuat di tengah umat.

Trending Topic

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Related news