Harian Masyarakat – Prabowo Subianto dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara pada Senin (20/10/2025) menyatakan bahwa Indonesia akan memiliki mobil buatan dalam negeri pada tahun 2028.
“Belum merupakan prestasi tapi sudah kita mulai rintis. Kita akan punya mobil buatan Indonesia dalam tiga tahun yang akan datang,” ujarnya.
Ia juga menyebut bahwa dana dan lahan pabrik sudah dialokasikan. “Saya sudah alokasikan dana, sudah kita siapkan lahan untuk pabrik-pabriknya. Sedang bekerja sekarang tim. Kita sudah menghasilkan jip buatan Indonesia,” tambah Prabowo.
Sebelumnya, mobil jip bernama Maung yang diproduksi oleh PT Pindad telah digunakan oleh Presiden Prabowo dan akan diperluas penggunaannya sebagai kendaraan dinas menteri kabinet.
Kementerian Perindustrian menegaskan dukungannya terhadap proyek mobil nasional dengan mengusulkan proyek tersebut menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN).
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan:“Kami tentu mendukung dan kami sudah mengusulkan program mobil nasional jadi PSN, Proyek Strategis Nasional. Sudah kami tandatangani pengusulannya.”
Ia meyakini bahwa dengan status PSN realisasinya akan “lebih cepat”.
Agus menambahkan bahwa skema bisnis, pendanaan, dan lokasi pabrikan akan disiapkan setelah status PSN dicapai. Fokus utama sekarang adalah mendapatkan status PSN terlebih dahulu.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan bahwa anggaran untuk pengadaan jip Maung sebagai kendaraan dinas para menteri sudah disiapkan sejak tahun ini.
Namun ia mengungkap kendala utama: kapasitas produksi PT Pindad belum memadai sehingga anggaran “dibalikkan” karena tidak dapat digunakan.
“Tahun ini harusnya ada, cuman kan rupanya kapasitasnya belum cukup, jadi dibalikkan tahun ini,” ujarnya.
Ia juga menyebut belum mengetahui kesiapan Pindad untuk tahun depan. Fokus utama Purbaya adalah memastikan anggaran tersedia jika produksi sudah siap.
Menjadi bagian dari PSN berarti proyek memperoleh perhatian, regulasi, dan dukungan strategis dari pemerintah pusat. Dengan status ini, proyek mobil nasional dianggap prioritas dan bisa mendapatkan kemudahan perizinan serta pembiayaan.
Agus menyatakan: “Kalau sudah jadi PSN, saya kira nanti realisasinya akan lebih cepat.” Fokus kini adalah menetapkan proyek sebagai PSN, kemudian menyiapkan segala aspek teknis.















