spot_img

Teror di Gereja Mormon Michigan: Eks Marinir Serang Jemaat, 4 Orang Tewas, 8 Luka-Luka

Harian Masyarakat | Sebuah tragedi mengerikan mengguncang kota kecil Grand Blanc Township, Michigan, Amerika Serikat. Pada Minggu pagi sekitar pukul 10.25 waktu setempat, ratusan jemaat Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir (LDS/Mormon) dikejutkan oleh serangan brutal.

Pelaku bernama Thomas Jacob Sanford, 40 tahun, warga Burton sekaligus veteran Marinir Irak, menabrakkan truk pickup ke pintu depan gereja. Truk tersebut membawa dua bendera Amerika di bak belakang. Setelah itu, Sanford keluar dengan senapan serbu dan melepaskan tembakan ke arah jemaat. Tidak berhenti di situ, ia menyiram gereja dengan bahan bakar, diduga bensin, lalu membakarnya.

penembakan massal terorisme gereja mormon michigan amerika serikat
Truk yang digunakan Thomas Jacob Sanford untuk mendobrak pintu masuk gereja.

Jumlah Korban dan Situasi di Lokasi

Menurut Kepala Kepolisian Grand Blanc Township, William Renye, sedikitnya 4 orang tewas dan 8 lainnya luka-luka. Salah satu korban luka dalam kondisi kritis, sementara 7 lainnya stabil di Henry Ford Genesys Hospital.

Beberapa jam setelah kebakaran berhasil dipadamkan, polisi menemukan dua jenazah tambahan di dalam bangunan yang sudah hangus. Jumlah pasti korban belum dapat dipastikan karena sebagian jemaat masih dilaporkan hilang.

Video di media sosial memperlihatkan api melalap gedung besar tersebut. Polisi menyatakan bangunan gereja hancur total dan penyisiran masih berlangsung.

Respons Cepat Aparat

Polisi menerima panggilan darurat hanya 30 detik setelah serangan dimulai. Dalam 8 menit, petugas berhasil melumpuhkan Sanford melalui baku tembak di area parkir gereja.

Tim FBI, ATF (Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Bahan Peledak), serta 100 agen federal diterjunkan untuk membantu investigasi. Polisi juga menggeledah rumah pelaku dan memeriksa catatan telepon selulernya guna mencari motif.

Selain itu, muncul laporan ancaman bom di beberapa lokasi lain setelah Sanford tewas ditembak. Polisi Michigan memastikan lokasi-lokasi itu sudah diperiksa dan dinyatakan aman.

penembakan massal terorisme gereja mormon michigan amerika serikat
Aparat yang mengamankan lokasi kejadian.

Identitas Pelaku

Catatan militer menunjukkan Sanford pernah bertugas di Marinir AS dari Juni 2004 hingga Juni 2008 sebagai mekanik otomotif dan operator evakuasi kendaraan. Ia juga sempat ditugaskan di Irak pada 2007–2008 dengan pangkat sersan.

Belum ada bukti yang mengaitkannya sebagai anggota gereja LDS. Motif penyerangan masih misterius.

Suasana Mencekam di Dalam Gereja

Beberapa jemaat bercerita bagaimana mereka mencoba menyelamatkan anak-anak saat tembakan membabi buta. Seorang wanita bernama Paula, guru Sekolah Minggu, mengatakan:
“Saya kehilangan teman di dalam sana, dan beberapa anak kecil yang saya ajar terluka. Ini sangat menghancurkan bagi saya.”

Warga sekitar juga mendengar jeritan minta tolong dari dalam gereja. Api dan asap tebal baru bisa dipadamkan setelah berjam-jam.

Reaksi Publik dan Petinggi

  • Gretchen Whitmer, Gubernur Michigan: “Kekerasan di mana pun, apalagi di rumah ibadah, tidak bisa diterima.”
  • Donald Trump, Presiden AS: menyebut serangan ini “serangan terarah terhadap umat Kristen di Amerika” dan mendesak diakhirinya epidemi kekerasan bersenjata.
  • Pam Bondi, Jaksa Agung AS: menyebut insiden ini “menyedihkan dan mengerikan.”
  • Mitt Romney, politisi senior Mormon: “Saudara-saudari saya menjadi target kekerasan. Saya berdoa untuk kesembuhan dan penghiburan.”
  • FBI melalui agen Ruben Coleman: mengklasifikasikan peristiwa ini sebagai “tindakan kekerasan terarah.”

Selain itu, komunitas lokal segera menggelar doa bersama di The River Church, sekitar 8 km dari lokasi. Banyak warga menangis, berdoa, dan mencari penghiburan.

penembakan massal terorisme gereja mormon michigan amerika serikat
Para jemaat gereja yang berhasil selamat.

Konteks Lebih Luas: Gelombang Kekerasan Bersenjata di AS

Tragedi ini menambah panjang daftar penembakan massal di Amerika pada 2025. Gun Violence Archive mencatat sudah ada 324 kasus penembakan massal hingga September 2025.

Hanya beberapa jam sebelum serangan di Michigan, terjadi penembakan lain di Southport, North Carolina, yang menewaskan 3 orang dan melukai 5 lainnya. Sementara di Texas, penembakan di sebuah kasino menewaskan 2 orang dan melukai 5 orang.

Rangkaian kejadian ini kembali memunculkan desakan publik agar pemerintah federal memperketat aturan senjata api. Namun, langkah konkret di Kongres masih tersendat.

Luka yang Mendalam bagi Komunitas Mormon

Serangan ini terjadi sehari setelah wafatnya Russell M. Nelson, Presiden Gereja Mormon tertua sepanjang sejarah, pada usia 101 tahun. Jemaat Mormon di seluruh dunia sudah berduka, kini dikejutkan lagi dengan tragedi di Michigan.

Bagi banyak warga Grand Blanc, tragedi ini bukan sekadar kehilangan gedung gereja, melainkan juga luka emosional mendalam. Seperti yang dikatakan Wali Kota Grand Blanc, John Creasey:
“Ini menyakitkan bagi seluruh komunitas kami.”

Trending Topic

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Related news