Jalen Williams tampil luar biasa dalam pertandingan terbaiknya sepanjang playoff, membantu Oklahoma City Thunder mengalahkan Indiana Pacers 120-109 pada Game 5 NBA Finals, Selasa pagi waktu Indonesia. Dengan hasil ini, Thunder unggul 3-2 dalam seri dan hanya butuh satu kemenangan lagi untuk meraih gelar juara NBA kedua mereka, yang pertama sejak pindah dari Seattle pada 2008.
Williams mencetak 40 poin—tertinggi dalam karier playoff-nya. Bintang utama Thunder, Shai Gilgeous-Alexander, menambahkan 31 poin dan 10 assist. Ia juga mencetak 9 poin di kuarter terakhir dan mencatat 13 dari 14 tembakan free throw. Keduanya sangat dominan di dua pertandingan terakhir.
Game 6 NBA Finals yang bisa menjadi penentu akan digelar Kamis malam waktu setempat (Jumat pagi WIB) di Indianapolis. Sejarah menunjukkan bahwa hampir 75% tim yang menang di Game 5 NBA Finals ketika kedudukan seri 2-2, akhirnya menjadi juara.
Dari kubu Pacers, Pascal Siakam memimpin dengan 28 poin. TJ McConnell kembali bersinar dari bangku cadangan dengan 18 poin dalam 22 menit, sementara Aaron Nesmith mencetak 14 poin dan 6 rebound. Namun, performa buruk Tyrese Haliburton jadi sorotan utama. Ia hanya mencetak 4 poin, 7 rebound, dan 6 assist, tanpa satu pun tembakan masuk dari permainan. Ia baru mencetak angka melalui lemparan bebas di kuarter ketiga, tampak kesakitan karena cedera di kaki kanannya.
Pacers dikenal sebagai tim spesialis bangkit dari ketertinggalan. Mereka mencatat rekor lima kemenangan musim ini meski sempat tertinggal lebih dari 15 poin. Dalam pertandingan ini, mereka sempat tertinggal 16 poin di awal kuarter ketiga, namun mampu memangkas selisih jadi dua poin saat waktu tersisa 8 menit 30 detik. Sayangnya, Thunder berhasil mengunci kemenangan di sisa laga.
Williams menyelesaikan laga dengan 14 tembakan masuk dari 25 percobaan dan 9 dari 12 lemparan bebas, serta menyumbang 6 rebound dan 4 assist. Ini menjadi penampilan terbaiknya sepanjang karier, hanya terpaut satu poin dari rekor pribadinya, 41 poin.
Laga ini dibuka dengan suasana meriah di Oklahoma City. Teriakan “O-K-C, O-K-C” menggema, diiringi lagu “Enter Sandman” dari Metallica. Penonton sangat antusias karena ini adalah pertama kalinya perkenalan pemain disiarkan di ABC sejak 2013. Thunder unggul 32-22 di akhir kuarter pertama dengan 10 assist—hampir menyamai total mereka di Game 4 NBA Finals.
Pelatih Pacers Rick Carlisle sempat marah besar ke wasit karena tidak memberi pelanggaran saat Andrew Nembhard melakukan penetrasi. Ia mendapat technical foul dan harus ditenangkan oleh asistennya. Haliburton juga sempat terjatuh dan terlihat kesakitan di betis kanan—kaki yang sama yang sebelumnya ia keluhkan usai Game 2 NBA Finals.
Thunder sempat unggul hingga 18 poin dan menutup paruh pertama dengan skor 59-45. Tidak seperti di Game 1 NBA Finals, kali ini mereka mampu memaksimalkan kesalahan lawan dengan mencetak 15 poin dari 11 turnover Pacers di babak pertama. Haliburton tidak mencetak poin sama sekali di dua kuarter awal dan gagal dalam lima percobaan tembakan.
Kuarter ketiga menjadi milik McConnell, yang mencetak 13 poin termasuk enam poin beruntun yang membantu Pacers memperkecil ketertinggalan dari 13 menjadi lima poin. Namun, tembakan Williams di detik akhir membawa Thunder unggul 87-79 menjelang kuarter terakhir.
Jalen Williams (40 points, six rebounds, four assists) powers the Oklahoma City Thunder to a 120-109 victory in a pivotal game 5 in Oklahoma City.
🔗: https://t.co/FPHfgqN7Ai#NBA #NBAFinals #YesCers #ThunderUp #NBAFinals2025 #NBAPlayoffs pic.twitter.com/PNEDddcOP1
— USA TODAY Sports (@usatodaysports) June 17, 2025
Seperti di Game 4 NBA Finals, Indiana kembali kehabisan tenaga di kuarter keempat. Meski akurasi tembakan cukup baik (10 dari 15), delapan turnover mereka dimanfaatkan Thunder menjadi 13 poin.