spot_img

Netanyahu Terbang Putari Eropa demi Hindari Penangkapan Mahkamah Internasional

Harian Masyarakat | Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terbang ke New York untuk menghadiri Sidang Umum PBB dengan rute penerbangan yang tidak biasa. Pesawat kepresidenan Israel, Wings of Zion, berangkat dari Tel Aviv pada 25 September. Alih-alih menempuh jalur langsung melalui Eropa, pesawat itu hanya melewati sebagian kecil wilayah Yunani dan Italia, lalu melintasi Laut Mediterania hingga ke Selat Gibraltar sebelum menuju Samudra Atlantik.

Rute tersebut menambah jarak sekitar 600 kilometer dari jalur normal. Biasanya, penerbangan Tel Aviv–New York melewati wilayah udara Prancis dan negara-negara Eropa tengah.

israel benjamin netanyahu wings of zion
Rute yang diambil Benjamin Netanyahu untuk hindari penangkapan.

Alasan Menghindari Negara Eropa

Langkah ini diperkirakan terkait dengan surat perintah penangkapan yang dikeluarkan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) pada November 2024 terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant. Mereka dituduh melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan dalam perang Israel–Hamas di Gaza, tuduhan yang dibantah Israel.

Banyak negara anggota ICC di Eropa telah menyatakan kesediaannya menahan Netanyahu bila ia berada di wilayah mereka. Spanyol bahkan membentuk tim khusus untuk menyelidiki dugaan pelanggaran HAM Israel di Gaza. Irlandia juga menyatakan siap mengeksekusi perintah ICC.

Prancis sebenarnya memberi izin bagi Netanyahu untuk terbang di atas wilayahnya. Namun, pesawat tetap memilih jalur lain. Seorang diplomat Prancis menyebut, “Mereka akhirnya memilih rute lain, dan kami tidak tahu alasannya.”

Kekhawatiran Penangkapan

Meski Israel dan Amerika Serikat bukan anggota ICC, negara-negara Eropa yang terlibat bisa memaksa pesawat mendarat jika ada keadaan darurat. Risiko inilah yang membuat Netanyahu diduga menghindari sebagian besar wilayah udara Eropa.

Turki, yang presidennya Recep Tayyip Erdoğan mendukung penuh warrant ICC dan dikenal sebagai kritikus keras Israel, sejak lama menutup wilayah udaranya untuk pesawat resmi Israel. Hal ini juga membuat Netanyahu membatalkan kunjungan ke Azerbaijan pada Mei lalu karena harus melewati Turki.

israel benjamin netanyahu wings of zion
Pesawat kepresidenan Israel, Wings of Zion

Perjalanan yang Dibatasi Penumpang

Perjalanan kali ini dilakukan dengan pengaturan khusus. Kantor Perdana Menteri Israel mengumumkan bahwa jurnalis tidak ikut dalam rombongan. Alasan resmi adalah faktor keamanan. Namun laporan media Israel menyebut, keputusan itu juga untuk mengurangi jumlah penumpang agar pesawat membawa bahan bakar lebih banyak demi menempuh rute panjang.

Agenda Netanyahu di Amerika Serikat

Netanyahu datang ke New York untuk menyampaikan pidato di Sidang Umum PBB pada 26 September. Ia berencana mengecam negara-negara Barat yang baru saja mengakui negara Palestina, termasuk Inggris, Prancis, Portugal, Irlandia, dan Spanyol. Kini, 159 dari 193 anggota PBB telah memberikan pengakuan atas Palestina.

Selain itu, Netanyahu juga dijadwalkan bertemu Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Gedung Putih. Ini akan menjadi pertemuan keempat keduanya sejak Trump menjabat pada Januari. Netanyahu mengatakan, pembicaraan akan fokus pada “kesempatan yang lahir dari kemenangan kami dan perlunya menyelesaikan tujuan perang.”

militer israel netanyahu gaza palestina

Latar Belakang Konflik

ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan Gallant terkait operasi militer Israel setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Dalam serangan itu, sekitar 1.200 orang di Israel tewas, mayoritas warga sipil, dan 251 orang disandera. Hingga kini, 47 sandera masih ditahan di Gaza.

Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengklaim lebih dari 65.000 orang tewas atau hilang sejak perang berlangsung. Israel menyebut lebih dari 22.000 kombatan Hamas telah tewas, selain 1.600 pejuang yang menyerang Israel pada 7 Oktober.

Dampak Diplomatik

Rute memutar yang ditempuh Netanyahu menegaskan dampak politik dan diplomatik dari kasus ICC. Beberapa negara Eropa siap menegakkan hukum internasional jika Netanyahu berada dalam jangkauan mereka. Situasi ini semakin mempersempit ruang gerak diplomasi Israel, terutama saat semakin banyak negara mengakui Palestina.

Trending Topic

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Related news