Harian Masyarakat – Ormas Gerakan Rakyat yang digagas ooleh Relawan Anies Baswedan tengah dipertimbangkan untuk menjadi salah satu partai politik di Indonesia.
Rapat pimpinan nasional (Rapimnas) I Ormas Gerakan Rakyat memberikan waktu selama setahun kepada para pengurus untuk mempertimbangkan perubahan tersebut.
Ketua Umum Gerakan Rakyat, Sahrin Hamid mengungkap, gerakan untuk berubah dari ormas menjadi partai politik sudah disuarakan oleh sejumlah Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Gerakan Rakyat.
“Bahwa aspirasi dari wilayah banyak untuk meminta agar segera dibentuk atau didirikan atau apapun terkait dengan partai politik. Cuma memang belum ada rekomendasi secara spesifik untuk itu. Tapi bahwa kita menampung aspirasi itu. Tapi belum menjadi sebuah keputusan organisasi,” ujar Sahrin usai Rapimnas I Gerakan Rakyat, Minggu (13/7/2025).
Ia menjelaskan, Ormas Gerakan Rakyat tak ingin terburu-buru mengubah status hukumnya dari ormas menjadi partai politik.
Menurutnya, banyak pertimbangan yang harus diperhatikan dalam pembentukan sebuah partai politik. Misalnya, kapasitas internal hingga dinamika politik eksternal.
“Kita sudah ada di 38 provinsi dan 475 daerah seluruh Indonesia. Kalau anggota, kita belum masuk ke anggota, kita baru struktur. Kalaupun partai politik kan syaratnya juga struktur. 100 persen wilayah kita sudah penuhi. 75 persen DPD tentunya kita sudah sampai,” ujar Sahrin.
“Nah, tinggal memang Dewan Pimpinan di kecamatan yang harus kita bangun untuk bisa mencapai sekitar angka 3.000 kecamatan dari 7.000 kecamatan. Itu yang sedang kita persiapkan,” sambungnya.
Ketika ditanya soal kemungkinan Gerakan Rakyat menjadi partai kecil atau “gurem” pada pemilihan umum (Pemilu) 2029, Sahrin tak ambil pusing.
Ia justru mengingatkan potensi dukungan besar yang dimiliki Anies pada Pilpres 2024 lalu.
“Kita lihat potensi suara Pak Anies, yang pertama Pak Anies itu mendapatkan sekitar 25 persen, 24,9 persen sekian. Yang kedua sekitar 40 juta. Kalau 40 juta ini kan sangat besar tentunya, dalam konteks partai politik. Tidak ada partai politik yang mencapai suara 25 persen,” ujar Sahrin.
Gagasan Perubahan dari Ormas Gerakan Rakyat
Dalam Rapimnas I Gerakan Rakyat, Anies menekankan pentingnya menjaga semangat perubahan sebagai bagian dari komitmen terhadap demokrasi dan masa depan Indonesia.
Menurut Anies Baswedan, perubahan merupakan bagian tak terpisahkan dari sistem demokrasi.
Ia menjelaskan, demokrasi memberikan ruang koreksi dalam rentang waktu tertentu, sehingga bila terjadi kekeliruan dalam kebijakan, masih ada kesempatan untuk memperbaikinya.
“Gagasan perubahan jangan pernah hilang. Gagasan perubahan harus terus dijaga. Dan kita terus meyakinkan kepada rakyat Indonesia bahwa perubahan untuk kebaikan itu dibutuhkan,” kata Anies Baswedan.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ini juga mengulas peran strategis Indonesia di kawasan Asia Tenggara.
Ia menyebut, Indonesia berada di tengah wilayah yang relatif stabil dibanding Asia Timur dan Asia Selatan yang dipenuhi ketegangan geopolitik.
“Indonesia harus bisa menjaga keteduhan di wilayah ini. Jadi, kita kalau melihat ini. Inilah wilayah yang harus bisa menjadi kekuatan masa depan di Asia. Kekuatan masa depan di dunia. Kenapa? Karena kita memiliki bekal dan menjaga, membuat wilayah ini teduh tidak sebentar,” tutur Anies.
Di akhir sambutannya, Anies memberi pesan kepada para peserta Rapimnas agar menjaga stamina perjuangan demi tercapainya cita-cita perubahan.
Ia pun berharap Rapimnas Gerakan Rakyat menjadi forum pertukaran gagasan yang membuahkan kontribusi nyata bagi bangsa.
“Insyaallah forum ini menjadi forum yang memberikan catatan sejarah penting bagi Gerakan Rakyat, kontribusi nyata besar bagi masyarakat Indonesia, dan akan dicatat dengan tinta emas dan perjuangan orang-orang baik untuk republik yang lebih baik,” ujar Anies.