spot_img

Benarkah Konsumsi Paracetamol oleh Ibu Hamil Sebabkan Autisme pada Bayi?

Harian Masyarakat | Presiden Amerika Serikat Donald Trump baru-baru ini meminta ibu hamil untuk menghindari penggunaan Tylenol, merek dagang paracetamol, dengan alasan obat ini diduga meningkatkan risiko autisme dan ADHD pada anak. Ia mengatakan, “Jangan minum Tylenol. Lawan sekuat tenaga untuk tidak meminumnya.” Klaim ini memicu perdebatan besar karena bertentangan dengan pandangan mayoritas ilmuwan dan dokter.

Trump juga mengumumkan rencana pemerintahannya untuk menambahkan label peringatan pada obat yang menghubungkan paracetamol dengan autisme, meskipun Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menegaskan bahwa bukti ilmiah masih lemah dan tidak membuktikan hubungan sebab-akibat.

donald trump paracetamol autisme robert f kennedy jr

Pandangan Ilmiah tentang Paracetamol dan Autisme

Paracetamol atau acetaminophen adalah obat pereda nyeri dan penurun demam yang paling sering digunakan oleh ibu hamil di seluruh dunia. Sekitar 50 persen ibu hamil mengonsumsinya. Alasan utama adalah karena obat ini dianggap pilihan paling aman dibandingkan obat pereda nyeri lain yang justru dapat membahayakan janin.

Sejumlah penelitian memang menemukan adanya asosiasi antara konsumsi obat tersebut selama kehamilan dengan autisme. Namun, asosiasi bukan berarti penyebab. Banyak penelitian berkualitas tinggi justru menunjukkan tidak ada bukti hubungan sebab-akibat.

Studi Skala Besar

  • Swedia (2024): Meneliti 2,4 juta kelahiran, menggunakan data saudara kandung (sibling comparison). Hasilnya, tidak ada hubungan antara paparan paracetamol dalam kandungan dengan autisme, ADHD, atau disabilitas intelektual.
  • Jepang (2025): Studi terhadap lebih dari 200 ribu anak juga menemukan tidak ada kaitan obat ini saat hamil dengan autisme.
  • Meta-analisis (2025): Mengulas 46 studi sebelumnya. Ada indikasi hubungan, tetapi tidak cukup bukti untuk menyimpulkan obat tersebut menyebabkan autisme.

Para peneliti menekankan adanya confounding factors atau faktor lain yang sulit dikendalikan, misalnya ibu yang mengonsumsi paracetamol biasanya sedang sakit atau demam, yang justru kondisi itulah yang bisa memengaruhi perkembangan janin.

Sikap Organisasi Medis Dunia Terhadap Paracetamol

  • American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG): Menyebut klaim Trump “tidak bertanggung jawab” karena paracetamol tetap penting dan aman untuk ibu hamil.
  • Royal College of Obstetricians and Gynecologists (Inggris): Menetapkan obat tersebut sebagai pilihan pertama untuk nyeri saat hamil.
  • NHS (Inggris): Menyatakan obat ini umum digunakan saat hamil dan tidak membahayakan bayi.
  • TGA (Australia): Menegaskan obat tersebut aman digunakan selama kehamilan.
  • MHRA (Inggris): Menolak klaim adanya bukti hubungan paracetamol dengan autisme.

donald trump paracetamol autisme robert f kennedy jr

Risiko Jika Ibu Hamil Tidak Mengobati Demam atau Nyeri

Menghindari paracetamol tanpa alternatif aman justru dapat membahayakan ibu dan janin. Demam tinggi pada ibu hamil berisiko menyebabkan:

  • Cacat lahir (kelainan jantung, otak, tulang belakang).
  • Kelahiran prematur.
  • Berat badan lahir rendah.
  • Keguguran.

Pada ibu, nyeri dan demam yang tidak diobati juga bisa memicu tekanan darah tinggi, dehidrasi, depresi, dan kecemasan.

Kontroversi Politik dan Hukum

Pernyataan Trump dan Menteri Kesehatannya, Robert F Kennedy Jr, dinilai bermuatan politik dan bukan berdasar data ilmiah. Klaim ini juga terkait dengan ratusan gugatan hukum di AS terhadap produsen Tylenol, yang ditolak pengadilan karena dianggap tidak ada bukti ilmiah kuat.

Banyak dokter menilai peringatan berlebihan soal paracetamol dapat menimbulkan ketakutan, stigma, dan rasa bersalah pada ibu hamil, padahal obat ini masih direkomendasikan sebagai pilihan paling aman.

paracetamol hamil bayi autisme

Tidak Ada Bukti Paracetamol Sebabkan Autisme

Hingga saat ini, tidak ada bukti ilmiah kuat yang membuktikan konsumsi paracetamol oleh ibu hamil menyebabkan autisme pada bayi. Penelitian berkualitas tinggi, termasuk studi dengan jutaan data kelahiran di Swedia dan Jepang, menyimpulkan tidak ada hubungan sebab-akibat.

Paracetamol tetap menjadi obat pereda nyeri dan penurun demam yang paling aman untuk ibu hamil, asalkan digunakan sesuai dosis dan hanya saat diperlukan. Para ahli menegaskan, risiko terbesar justru muncul bila demam atau nyeri tidak diobati.

Pesan untuk Ibu Hamil

  • Gunakan paracetamol sesuai petunjuk dokter.
  • Konsumsi pada dosis terendah yang efektif dan hanya saat diperlukan.
  • Jangan menggunakan obat lain tanpa konsultasi medis.
  • Ingat bahwa autisme adalah kondisi kompleks yang dipengaruhi faktor genetik dan lingkungan, bukan karena satu obat semata.

Trending Topic

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Related news