Harian Masyarakat – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai membongkar lima tower di Rusunawa Marunda Cluster C, Cilincing, Jakarta Utara, setelah kawasan itu terbengkalai sejak 2023. Pembongkaran Blok C1 hingga C5 dilakukan lebih cepat dari rencana semula pada 2026.
Menurut Staf Khusus Gubernur DKI Bidang Komunikasi Publik, Chico Hakim, proses pembongkaran telah berlangsung sejak pertengahan 2025 dan kini mencapai 60–70 persen. “Survei dan pembersihan puing sudah berjalan tanpa hambatan. Relokasi warga selesai sejak 2023,” ujarnya, Selasa (28/10/2025).
Keputusan pembongkaran Rusunawa Marunda diambil berdasarkan hasil kajian BRIN tahun 2021 yang menyatakan struktur bangunan di Cluster C sudah tidak layak huni dan berisiko membahayakan warga. Kondisi ini diperparah dengan insiden ambruknya atap Blok C5 pada 30 Agustus 2023.
Meski tidak ada korban jiwa, insiden itu berdampak pada 451 keluarga. Sebanyak 129 keluarga dipindahkan ke Rusun Nagrak dan Padat Karya. Plt Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) DKI, Retno Sulistyaningrum, menegaskan bangunan lama memang tidak aman untuk dihuni.
Setelah pembongkaran rampung akhir 2025, Pemprov DKI akan langsung membangun dua tower baru dari total lima tower yang direncanakan. Tahap pertama pembangunan dimulai awal 2026 dengan kapasitas 1.440 unit. Seluruh proyek ditargetkan selesai pada 2030.
“Warga yang sudah direlokasi akan diprioritaskan untuk kembali, dengan subsidi sewa tetap terjangkau,” ujar Chico. Rusun baru akan dilengkapi taman, area publik, dan akses transportasi agar lebih layak dan ramah penghuni.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, memastikan proyek revitalisasi Rusunawa Marunda tetap menjadi prioritas meski APBD DKI 2026 mengalami pemangkasan.
Dana bagi hasil (DBH) dari pemerintah pusat ke DKI dipangkas Rp15 triliun, menurunkan anggaran dari Rp95,35 triliun menjadi Rp79,06 triliun. “Walaupun ada efisiensi, untuk Marunda tetap saya izinkan untuk dilakukan,” tegas Pramono.















