Harian Masyarakat – Kapal pesiar mewah M/V Piano Land akan memulai pelayaran perdananya dari Port Klang, Malaysia, pada 29 November 2025. Kapal ini menjadi kapal pesiar halal pertama di dunia yang sepenuhnya dirancang untuk wisatawan Muslim.
Piano Land merupakan hasil kerja sama antara Astro Ocean Cruise dan Hwajing Travel & Tours. Kapal berkapasitas 1.760 penumpang ini memiliki 10 dek dan 880 kabin, dengan rute awal menuju Penang dan Langkawi selama tiga hari dua malam.
Konsep Piano Land resmi diluncurkan pada MATTA Muslim Friendly Travel Fair di Kuala Lumpur World Trade Centre, 18–19 Oktober 2025. Pameran tersebut menarik perhatian besar dari industri pariwisata, karena menghadirkan pendekatan baru dalam wisata berbasis nilai keislaman.
Semua hidangan di kapal 100 persen halal dan bebas alkohol. Menu andalannya adalah bebek panggang khas Hong Kong yang diolah dengan bahan bersertifikat halal. Seluruh restoran dan lounge hanya menyajikan mocktail, jus buah, dan teh halal.
Untuk ibadah, tersedia ruang salat terpisah untuk pria dan wanita, lengkap dengan panduan waktu salat dan arah kiblat otomatis. Penumpang juga dapat menikmati fasilitas spa, pusat kebugaran, klub anak, dan aktivitas keluarga.

Direktur Hwajing Travel & Tours, Kenny Cheong, menyebut Piano Land sebagai wujud pelayaran mewah yang sejalan dengan nilai-nilai halal dan keramahan budaya. Kapal ini diperkenalkan dalam MATTA Muslim Friendly Travel Fair di Kuala Lumpur dan menjadi langkah Malaysia memperkuat posisinya sebagai pusat wisata halal dunia.
Piano Land menandai era baru wisata halal global, membuka peluang bagi wisatawan Muslim untuk menikmati pengalaman berlayar mewah tanpa meninggalkan prinsip agama.
Kehadiran Piano Land menjadi simbol kebangkitan industri pelayaran halal. Untuk pertama kalinya, wisatawan Muslim dapat menikmati kemewahan kapal pesiar tanpa khawatir soal makanan, minuman, atau ibadah.
Era baru wisata halal kini benar-benar dimulai. Malaysia, dengan Piano Land sebagai pelopornya, resmi membuka babak baru dalam dunia pelayaran Islami global.















