Harian Masyarakat | Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyampaikan pidato melalui video di Sidang Umum PBB setelah Amerika Serikat mencabut visanya. Dalam pidatonya, Abbas menegaskan bahwa rakyat menolak serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023. Ia menekankan bahwa Hamas tidak akan memiliki peran dalam pemerintahan Gaza setelah perang berakhir dan harus menyerahkan semua senjatanya.
Abbas menyebut Israel melakukan “perang genosida, penghancuran, kelaparan, dan pengusiran” terhadap warga di Gaza. Ia menyebut situasi ini menimbulkan penderitaan mendalam, namun menegaskan bahwa aksi Hamas tidak mewakili rakyat.
Hamas Tak Akan Jadi Bagian Pemerintahan
Abbas menyatakan bahwa Otoritas Palestina siap mengambil alih sepenuhnya tanggung jawab pemerintahan dan keamanan di Gaza jika perang berakhir. Ia menegaskan kembali bahwa Hamas tidak boleh ikut campur dalam pemerintahan.
“Hamas tidak akan punya peran dalam pemerintahan, dan mereka harus menyerahkan senjata kepada otoritas Palestina,” kata Abbas.
Dukungan Internasional dan Harapan Kemerdekaan
Dalam pidatonya, Abbas menyampaikan apresiasi kepada negara-negara yang telah mengakui Palestina sebagai negara merdeka. Ia menyebut pengakuan dari Prancis, Inggris, dan Kanada memberi harapan baru bagi rakyat. Namun ia menekankan bahwa pengakuan simbolis saja tidak cukup untuk menghentikan penjajahan Israel.
Menurut Abbas, sudah saatnya komunitas internasional menegakkan keadilan bagi rakyatnya. “Tidak ada keadilan jika Palestina tidak merdeka,” tegasnya.
Pesan untuk Rakyat Palestina
Di akhir pidato, Abbas memberi semangat kepada rakyat untuk tetap bertahan. Ia menegaskan bahwa penderitaan panjang tidak akan menghancurkan tekad rakyatnya.
“Kami tidak akan meninggalkan tanah air kami. Kami tidak akan meninggalkan tanah kami. Fajar kebebasan akan datang, dan bendera Palestina akan berkibar tinggi sebagai simbol martabat, keteguhan, dan kebebasan dari penjajahan,” ujarnya.
Netanyahu Siap Balas Pidato
Pidato Abbas disampaikan menjelang kehadiran Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang dijadwalkan berpidato langsung di Sidang Umum PBB pada Jumat. Kehadiran Netanyahu diperkirakan menjadi respon atas kritik keras Abbas terhadap Israel.