Harian Masyarakat – Proyek warisan Ridwan Kamil, Teras Cihampelas di Kota Bandung sepertinya tinggal menghitung hari. Hal itu setelah Gubernur Jawa Barat (Jabar) memerintahkan Wali Kota Bandung Muhammad Farhan untuk membongkar proyek tersebut.
Rencana pembongkaran Teras Chihampelas mengundang berbagai reaksi dan beragam pro dan kontra.
Pengamat tata kota ITB Denny Zulkaidi menyoroti pembangunan skywalk Teras Cihampelas yang menelan anggaran Rp 48 miliar berada di Jalan Cihampelas tersebut. Idealnya, kata dia, skywalk dibangun untuk fungsi penyeberangan melintasi jalan atau menuju wilayah lain.
“Sejak awal Cihampelas cagar budaya gak bisa sembarangan diotak-atik,” ucap Denny dilansir Republika, Sabtu (5/7/2025).
Setelah bangunan berdiri pada 2017, Denny menyebut, arus lalu lintas di ruas Jalan Cihampelas menjadi tidak efektif bagi kendaraan.
Pasalnya, ruas jalan menjadi lebih sempit dari sebelumnya. Selain itu, aktivitas pedagang di Teras Cihampelas tahap dua sepi karena tidak memiliki pelindung dari hujan maupun panas.
Terkait wacana Teras Cihampelas dibongkar atau ditata kembali agar ramai pengunjung, Denny pun menyampaikan konsekuensinya. Menurut dia, anggaran Rp 48 miliar yang dikeluarkan pada era Wali Kota RK harus dipertanggungjawabkan.
Sedangkan apabila hendak ditata ulang agar kembali ramai, menurut dia, harus terdapat kegiatan yang dapat menghidupkan Teras Cihampelas.
Dari sisi kemanfaatan, kata Deny, pembangunan proyek ini sejak awal sudah salah kaprah, karena dilakukan pada jalur yang sama di Jalan Cihampelas.
Seharusnya, ia menilai, skywalk yang dibangun melintas atau menyeberang jalan. Pembangunannya pun membuat banyak tiang besar di trotoar jalan membuat sempit jalan dan pencahayaan menjadi gelap.
Jika ingin direvitalisasi, Denny mengatakan perlu dibuat bangunan tinggi di sisi kanan dan kiri Teras Cihampelas. Hal itu dilakukan agar pengunjung yang datang dapat masuk dari jalur-jalur tersebut.
“Jadi di kanan kiri jalan ada bangunan dan bisa nyambung, orang gak sekedar numpang lewat tapi bisa dari timur ke barat,” ucap Denny.
Dia mengaku, memiliki pandangan agar lebih baik Jalan Cihampelas dikembalikan ke situasi semula sebagai cagar budaya tanpa memikirkan anggaran yang telah dikeluarkan. Jika pada akhirnya harus dibongkar, kata Denny, pemerintah harus punya alasan kuat disertai pertanggungjawabannya.
Dengan begitu, ke depannya toko-toko di Jalan Cihampelas pun dapat dihidupkan kembali.
“Kalau menurut pribadi kembalikan ke dulu tanpa memikirkan anggaran,” kata Denny.