Harian Masyarakat – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menilai saat ini ekonomi mulai pulih, ini adalah waktu yang tepat bagi masyarakat untuk membeli rumah. Ia menyebut momentum yang mulai membaik ini membuka peluang besar bagi banyak orang untuk memiliki hunian sendiri.
“Semua orang ingin punya rumah. Untuk yang belum punya rumah, harusnya ini kesempatan yang bagus,” kata Purbaya di Jakarta, Selasa, 14 Oktober 2025.
Ekonomi Indonesia Mulai Pulih
Purbaya, yang baru dilantik sebagai Menteri Keuangan pada 8 September 2025 menggantikan Sri Mulyani, mengatakan bahwa perekonomian Indonesia menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang nyata. Ia memperkirakan pertumbuhannya bisa mencapai 5,5 hingga 5,7 persen pada kuartal IV 2025.
Optimisme itu didukung oleh peningkatan konsumsi rumah tangga yang terus naik. Data menunjukkan proporsi belanja masyarakat untuk konsumsi mencapai 75,1 persen pada September 2025. Angka ini naik dari 74,8 persen pada bulan sebelumnya.
Purbaya menjelaskan bahwa kenaikan ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah menempatkan dana sebesar Rp200 triliun ke bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) sejak 13 September 2025. Dana tersebut berasal dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) dan digunakan untuk memperkuat likuiditas ekonomi nasional.
Kebijakan penempatan dana negara itu bertujuan menjaga stabilitas keuangan, menurunkan suku bunga pasar, serta mempercepat penyaluran kredit produktif. Fokus utamanya diarahkan pada sektor riil, terutama usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), agar roda ekonomi bergerak lebih cepat.
Ia juga menilai proyeksi Bank Dunia yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 4,8 persen tahun ini belum mencerminkan tren pemulihan aktual di lapangan. Menurutnya, berbagai indikator ekonomi menunjukkan bahwa masyarakat mulai kembali berbelanja dan berinvestasi.
Program Perumahan Jadi Motor Pertumbuhan
Selain kebijakan fiskal, Purbaya menilai sektor perumahan memiliki peran besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Ia menekankan bahwa pembangunan rumah bukan hanya soal penyediaan tempat tinggal, tetapi juga menggerakkan banyak industri turunan.
“Kalau program perumahan berjalan, pertumbuhan ekonomi 5,6–5,7 persen bisa dicapai,” tegasnya.
Ia menjelaskan bahwa pembangunan rumah melibatkan banyak sektor, mulai dari bahan bangunan hingga furnitur. Setiap rumah yang dibangun memberi efek berganda ke industri lainnya. “Rumah itu dianggap investasi, jadi di segala sisi naik semua,” kata Purbaya.
Purbaya juga menyampaikan keyakinannya bahwa program perumahan yang dijalankan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait akan mampu mendongkrak perekonomian di penghujung 2025.
Peluang Nyata bagi Masyarakat
Dengan kombinasi antara pemulihan ekonomi, stimulus pemerintah, dan stabilitas keuangan, Purbaya menilai sekarang adalah waktu yang ideal bagi masyarakat untuk mengambil langkah besar membeli rumah.
Harga properti masih relatif stabil, suku bunga kredit mulai turun, dan daya beli masyarakat meningkat. Faktor-faktor ini menciptakan kondisi pasar yang lebih menguntungkan bagi calon pembeli rumah pertama.
“Kesempatan seperti ini tidak datang dua kali. Ketika ekonomi membaik dan bunga turun, inilah saat yang tepat untuk memiliki rumah sendiri,” ujarnya.















