Harian Masyarakat – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan akan melakukan penangkapan besar-besaran terhadap pelaku penyelundupan barang impor yang melakukan under invoicing atau pemalsuan nilai faktur agar pajak dan bea masuk bisa ditekan.
“Yang under invoicing, yang selama ini nyelundupin. Yang banyak tekstil, baja, segala macem. Sudah ada nama-nama pemainnya, kan? Tinggal kita pilih saja siapa yang mau diproses,” ujar Purbaya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (21/10/2025).
Purbaya menegaskan bahwa proses ini akan dilakukan tanpa pandang bulu dan siap menghadapi siapapun yang berada di belakang pelaku.
“Yang suka main selundup, saya tangkap. Bentar lagi ada penangkapan besar-besaran. Saya enggak peduli di belakangnya siapa…” kata Purbaya di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis (16/10/2025).
Under invoicing adalah pencantuman nilai faktur impor yang lebih rendah dari harga sesungguhnya untuk menghindari bea dan pajak. Praktik ini sering ditemukan di sektor tekstil, rokok, dan baja.
Purbaya menyebut:“Rokok, saya akan beresin. Jadi (dari) rokok, abis itu tekstil, habis itu baja, habis itu yang lain. Satu per satu saya akan kejar.”
Purbaya juga menyerap keluhan bahwa oknum di institusi pengawas seperti Direktorat Jenderal Bea dan Cukai merasa tak bisa bertindak karena ada backing besar: “Banyak backing-nya, backing-nya paling orang Bea Cukai juga. Ada juga yang lain-lain, tapi yang jelas akan kita bereskan itu.”
Ia juga menginisiasi pembersihan internal di lingkungan Kementerian Keuangan. Ia menyasar pegawai di Direktorat Jenderal Pajak dan Dirjen Bea dan Cukai yang terbukti bertindak di luar aturan.
Dia memasang layanan aduan publik melalui nomor WhatsApp “Lapor Pak Purbaya” (0822 4040 6600) agar masyarakat bisa melapor petugas nakal secara langsung. “Arah ke depan. Kita tumbuh lebih cepat. Berantas kebocoran-kebocoran. Saya akan kerjakan di mana? Di Bea Cukai dan Pajak,” ujarnya.
Meskipun pelaku dan kasus sudah diidentifikasi, Purbaya belum membeberkan angka kerugian negara yang disebabkan praktik ini: “Belum tahu. Masih kita hitung.” Namun jelas bahwa kasus-kasus tersebut telah menggoyahkan struktur pajak dan bea masuk.
Purbaya mengatakan sudah “mengantongi nama-nama pemain” yang aktif dalam jaringan under invoicing dan penyelundupan: “Yang (melakukan) under invoicing, yang selama ini nyelundupin, yang banyak apa, tekstil, baja apa segala macam itu kan sudah ada nama-nama pemainnya… Kan tinggal kita pilih aja siapa yang mau kita proses.”
Langkah ini diharapkan bisa memperkuat rasio pajak dan memperbaiki struktur industri nasional. “Dengan strategi seperti itu, saya yakin pelan-pelan ekonomi akan tumbuh lebih cepat,” tuturnya.















