Harian Masyarakat – Nilai tukar rupiah kembali melemah pada Rabu, 29 Oktober 2025. Berdasarkan data pasar spot Bloomberg, rupiah dibuka di level Rp16.613 per dolar AS, turun 5 poin atau 0,03 persen dibanding penutupan sebelumnya di Rp16.608 per dolar AS. Pada perdagangan siang, rupiah sempat melemah lebih dalam ke Rp16.627 per dolar AS, seiring naiknya indeks dolar AS sebesar 0,16 persen ke posisi 98,82.
Kepala Ekonom Permata Bank, Josua Pardede, menjelaskan pelemahan ini disebabkan oleh sikap hati-hati investor yang menunggu hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang dijadwalkan diumumkan malam ini waktu AS. “Kurangnya sentimen global dan domestik yang kuat juga berkontribusi terhadap terbatasnya pergerakan mata uang,” katanya di Jakarta.
Pasar global saat ini menaruh perhatian besar terhadap keputusan The Federal Reserve (The Fed) terkait arah suku bunga acuan Fed Funds Rate (FFR). Investor memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps), mengikuti tren pelemahan ekonomi Amerika Serikat dalam beberapa bulan terakhir.
Data ekonomi AS menunjukkan inflasi September naik hanya 0,3 persen, lebih rendah dari perkiraan 0,4 persen. Secara tahunan, inflasi juga melambat ke 3 persen, di bawah ekspektasi 3,1 persen. Kondisi pasar tenaga kerja pun menurun, dengan penambahan 22 ribu lapangan kerja nonpertanian pada Agustus, dan bahkan penurunan 32 ribu pekerjaan di sektor swasta pada September. Tingkat pengangguran meningkat dari 4,2 persen menjadi 4,3 persen.
Menurut Josua, kombinasi data inflasi dan tenaga kerja tersebut memperkuat kemungkinan The Fed akan terus memangkas suku bunga hingga 2026. Namun, selama keputusan resmi belum diumumkan, pasar mata uang termasuk rupiah cenderung bergerak terbatas.
Ia memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak dalam rentang Rp16.550–Rp16.650 per dolar AS, mencerminkan sikap investor yang menunggu kepastian arah kebijakan moneter global. Dari dalam negeri, belum ada faktor baru yang cukup kuat untuk mengubah arah pergerakan rupiah secara signifikan.















