spot_img

Santri Serukan Boikot Trans7, PKB dan LBH Ansor Tuntut Permintaan Maaf

Harian Masyarakat – Viral di media sosial tagar #Boikot Trans7 akibat tayangan program “Xpose” Trans7 yang menyoroti kehidupan pesantren dengan judul “Santrinya minum susu aja kudu jongkok, emang gini kehidupan di pondok?” memicu kemarahan publik. Tayangan itu dianggap melecehkan martabat kiai, santri, dan lembaga pesantren.

Video cuplikan yang beredar luas di TikTok dan Instagram memperlihatkan narasi yang dinilai provokatif dan tidak berimbang. Banyak warganet menilai tayangan tersebut menampilkan pesantren secara sepihak tanpa konfirmasi ke pihak yang bersangkutan.

Judul dan pengemasan konten itu dianggap memperkuat stereotip negatif terhadap dunia pesantren, seolah-olah kehidupan santri penuh tekanan dan tidak manusiawi. Padahal, tradisi dan tata krama di pesantren adalah bagian dari pendidikan karakter dan penghormatan kepada ilmu serta guru.

Akibatnya, media sosial pun meledak. Tagar #BoikotTrans7 trending di X (Twitter) dan Instagram dengan ribuan unggahan. Komunitas santri dari berbagai daerah menuntut Trans7 dan induk perusahaannya, CT Corp, menyampaikan permintaan maaf terbuka dalam waktu 1×24 jam.

Reaksi Keras dari PKB: Bela Martabat Kiai dan Pesantren

“Pesantren adalah pilar moral bangsa. Sejarah kemerdekaan Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peran para kiai dan santri. Karena itu, PKB menolak keras segala bentuk framing media yang melecehkan dunia pesantren,” kata Lalu di Jakarta, Selasa, 14 Oktober 2025.

PKB menyampaikan tiga sikap tegas. Meminta Trans7 bertanggung jawab., Mendesak KPI bertindak dan Mengimbau komunitas kisruh amarah santri pesantren tetap tenang.

LBH Ansor Kediri Siapkan Langkah Hukum

Reaksi keras juga datang dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor Kota Kediri.

“Redaksi kata-kata dalam video itu sangat tidak beradab dan cenderung melecehkan ulama. Seharusnya sebelum menayangkan pemberitaan, tim redaksi melakukan konfirmasi kepada pihak yang ada di dalam video,” tegas Ketua LBH Ansor Kota Kediri, Bagus Wibowo, dalam keterangan tertulis.

“Pada prinsipnya kami mendukung kebebasan pers, tapi kebebasan itu tidak boleh kebablasan. Pemberitaan harus tetap berimbang dan beretika,” kata Bagus. Ia menegaskan, ulama dan pesantren memiliki peran besar dalam sejarah Indonesia dan tidak pantas dijadikan bahan olok-olok dalam tayangan televisi.

Kemarahan Publik dan Seruan Boikot Trans7 Meluas

Gelombang kemarahan tidak hanya datang dari organisasi formal. Ribuan komentar warganet membanjiri akun resmi Trans7 di Instagram. Komunitas seperti Santri Keren, NU Garis Lucu, Cahpondok, dan AIS Nusantara ikut menuntut permintaan maaf terbuka dari Trans7.

Di berbagai platform, seruan #BoikotTrans7 semakin masif. Akun Santri Melawan menulis, “BOIKOT!!! Trans7 yang telah menghina kiai dan santri.” Pesan itu disertai video yang memperlihatkan cuplikan tayangan Xpose yang menjadi kontroversi.

Trans7 Akhirnya Minta Maaf

Setelah gelombang kritik meluas, akun resmi Trans7 akhirnya mengunggah pernyataan permintaan maaf. “Berikut pernyataan maaf dari kami berkaitan dengan tayangan program ‘Xpose Uncensored’ Trans7 pada tanggal 13 Oktober 2025,” tulis keterangan di akun resmi mereka.

Boikot trans7
Pernyataan maaf dari Trans7 berkaitan dengan tayangkan program “Xpose Uncensored” 

Trending Topic

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Related news