spot_img

Survei: Pemerintahan Prabowo-Gibran Dicintai 78% Rakyat, Bagaimana Realitanya?

Harian Masyarakat | Setahun memimpin pemerintahan, Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memperoleh tingkat kepuasan publik sebesar 78,1 persen. Data ini berasal dari survei nasional Poltracking Indonesia yang dilakukan pada 3-10 Oktober 2025 terhadap 1.220 responden di seluruh Indonesia dengan margin of error ±2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Direktur Eksekutif Poltracking, Hanta Yuda Rasyid, menjelaskan bahwa angka tersebut menunjukkan mayoritas publik menilai pemerintahan Prabowo-Gibran bekerja baik dalam tahun pertamanya. Hanya 19,3 persen responden yang menyatakan tidak puas, sementara 2,6 persen memilih tidak menjawab.

Hanta menegaskan bahwa hasil ini adalah gabungan penilaian terhadap kinerja Presiden dan Wakil Presiden secara bersama. “Sebanyak 78,1 persen mengatakan puas, dan 19,3 persen tidak puas terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran,” ujarnya dalam konferensi pers, Minggu (19/10/2025).

Alasan Publik Merasa Puas

prabowo gibran

Kepuasan publik terutama muncul karena faktor kepemimpinan Prabowo-Gibran yang tegas dan berwibawa, yang disebut oleh 18,8 persen responden. Alasan lain yang memperkuat kepuasan antara lain:

  • Bantuan pemerintah tepat sasaran (12,3 persen)
  • Program Makan Bergizi Gratis (MBG) (10,4 persen)
  • Upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi (8,1 persen)
  • Kinerja pemerintahan yang dianggap terbukti dan konsisten
  • Akses layanan kesehatan dan pendidikan yang semakin merata

Survei juga menunjukkan bahwa tingkat kepuasan tertinggi ada di bidang pendidikan (79 persen), kesehatan (76,6 persen), pertahanan dan keamanan (75,5 persen), serta sosial budaya (74,9 persen).

Sumber Ketidakpuasan Publik

Meski hasilnya positif, 19,3 persen responden menyatakan tidak puas. Kelompok ini menilai masih banyak hal yang perlu diperbaiki, terutama di sektor ekonomi.

Dari kelompok yang tidak puas, alasan terbanyak adalah:

  • Ekonomi yang belum stabil (26,7 persen)
  • Bantuan sosial tidak tepat sasaran (15,7 persen)
  • Maraknya kasus korupsi (8,9 persen)
  • Harga kebutuhan pokok yang masih mahal (7 persen)
  • Kurangnya lapangan kerja (6,3 persen)

Hanta menyoroti bahwa ekonomi menjadi sumber utama ketidakpuasan publik. Ia menambahkan, masalah ini menuntut perhatian serius dari pemerintah agar kepercayaan publik tetap terjaga.

Kepercayaan Publik Masih Kuat

prabowo gibran

Selain kepuasan, tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran mencapai 81,5 persen. Angka ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat masih yakin dengan arah kebijakan yang ditempuh pemerintah.

Peneliti Poltracking, Masduri Amrawi, menilai meski ada kritik terhadap sejumlah kebijakan, dukungan publik secara umum tetap tinggi. “Secara kuantitatif, tingkat kepercayaan dan kepuasan publik tergolong tinggi. Tapi, ada catatan penting di sektor ekonomi, hukum, dan stabilitas politik,” katanya.

Masduri menambahkan, stabilitas politik nasional sejauh ini relatif aman karena minim gesekan antarpartai koalisi, berbeda dengan periode pemerintahan sebelumnya. Namun ia mengingatkan, stabilitas sejati bukan hanya soal tenangnya partai politik, melainkan sejauh mana pemerintah mampu merespons kebutuhan publik yang dinamis.

Tantangan di Bidang Ekonomi, Politik, dan Hukum

Poltracking mencatat tiga sektor utama yang masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah:

  1. Ekonomi – Tingkat kepuasan hanya 57,4 persen. Publik menilai masih ada tantangan pada stabilitas harga dan penciptaan lapangan kerja.
  2. Politik dan stabilitas nasional – Kepuasan mencapai 65,7 persen. Minimnya kritik dianggap bukan jaminan bahwa situasi politik benar-benar stabil.
  3. Hukum dan pemberantasan korupsi – Kepuasan sebesar 68,2 persen. Masih ada kekecewaan publik karena kasus korupsi tetap muncul, termasuk penangkapan salah satu wakil menteri oleh KPK pada 2025.

Dorongan untuk Langkah Tegas Pemerintah

Hanta Yuda menilai, tingginya dukungan publik seharusnya menjadi modal besar bagi Presiden Prabowo untuk melakukan langkah korektif. Ia menegaskan bahwa reshuffle kabinet bisa menjadi langkah strategis jika ada menteri yang dinilai tidak mampu mengikuti ritme kerja presiden.

“Pemerintah ini sudah didukung masyarakat luas. Jadi reshuffle jangan hanya untuk kepentingan politik, tapi untuk memperkuat kinerja teknokratik. Menteri yang menjadi beban publik harus diganti agar pemerintahan berjalan efektif,” katanya.

Citra Prabowo dan Gibran di Mata Publik

prabowo gibran

Secara individu, Presiden Prabowo mendapat tingkat kepuasan 78,3 persen, dengan citra sebagai pemimpin tegas, berani, dan bertanggung jawab. Ia juga dinilai membela kepentingan rakyat dan menjaga stabilitas nasional.

Sementara itu, Wakil Presiden Gibran Rakabuming memperoleh tingkat kepuasan 71,4 persen. Publik melihatnya sebagai sosok berjiwa muda, membawa perubahan positif, dan dekat dengan rakyat.

Kombinasi karakter keduanya dianggap publik sebagai perpaduan antara pengalaman dan energi baru, meski tetap dituntut untuk menghasilkan perubahan nyata di bidang ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

Survei Poltracking Indonesia menunjukkan bahwa tahun pertama pemerintahan Prabowo-Gibran mendapat legitimasi kuat dari publik. Tingkat kepuasan 78,1 persen dan kepercayaan 81,5 persen menandakan optimisme masyarakat terhadap arah pemerintahan.

Namun, dukungan tinggi ini datang bersama ekspektasi besar. Publik menunggu bukti bahwa pemerintahan ini tidak hanya tegas dalam kepemimpinan, tetapi juga tanggap dalam memperbaiki ekonomi, memperkuat hukum, dan memberantas korupsi.

Jika tiga sektor krusial itu mampu diperbaiki dalam dua tahun ke depan, pemerintahan Prabowo-Gibran berpotensi mempertahankan bahkan meningkatkan kepercayaan publik hingga akhir masa jabatan.

Trending Topic

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Related news