spot_img

Tanggapan Resmi Aqua Usai Sidak Dedi Mulyadi: Sumber Air Kami Aman dan Legal

Harian Masyarakat – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melakukan inspeksi mendadak ke pabrik Aqua di Subang dan menemukan fakta mengejutkan. Air mineral yang selama ini diklaim berasal dari mata air pegunungan ternyata diambil dari sumur bor sedalam 100–130 meter.

Dalam video di kanal Kang Dedi Mulyadi Channel, Dedi menanyakan langsung sumber air yang digunakan. Saat staf pabrik menjawab bahwa air berasal dari bawah tanah, ia tampak terkejut. Dedi menilai pengambilan air dalam skala besar berisiko mengganggu keseimbangan alam dan menyebabkan bencana ekologis seperti banjir, kekeringan, dan pergeseran tanah.

“Dikira saya dari mata air, ternyata air pompa dalam. Ini persoalan serius karena bisa mengubah tata air,” ujarnya.

Temuan ini membuat publik ramai membicarakan keaslian air tersebut. Banyak warganet menilai iklan Aqua menyesatkan karena menampilkan air mengalir dari pegunungan, padahal faktanya diambil dari pengeboran dalam.

Klarifikasi Aqua

Menanggapi kontroversi ini, Danone-Aqua menyatakan airnya tidak diambil dari sumur bor biasa, tetapi dari akuifer alami di sistem hidrogeologi pegunungan.

“Air terlindungi secara alami dan telah dikaji para ahli dari UGM dan Unpad. Proses pengambilan dilakukan secara ilmiah, berizin resmi, dan diawasi pemerintah,” tulis Aqua dalam keterangan tertulis.

Perusahaan menjelaskan sumber air Aqua berasal dari 19 titik pegunungan di Indonesia, dengan kedalaman 60–140 meter, dan beberapa di antaranya mengalir alami (self-flowing). Aqua juga menegaskan pengambilan airnya tidak mengganggu sumber air warga karena berasal dari lapisan berbeda.

Dedi menegaskan sidaknya bukan untuk mencari kesalahan administratif, melainkan mengingatkan bahwa air adalah hak publik.

“Air itu bukan milik korporasi, tapi milik rakyat. Kalau dibiarkan, nanti rakyat kehausan sementara perusahaan tetap untung,” ujarnya.

Kini, masyarakat menunggu langkah pemerintah Jawa Barat dan Sukabumi. Publik berharap sidak ini tidak berhenti pada wacana, tetapi menjadi awal dari pengawasan ketat dan transparansi industri air kemasan di Indonesia.

Trending Topic

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Related news