Harian Masyarakat | Manchester diguncang serangan brutal di hari Yom Kippur, hari paling suci dalam kalender Yahudi. Kamis pagi sekitar pukul 09.30 waktu setempat, seorang pria mengemudi mobil secara ugal-ugalan lalu menabrakkan kendaraan ke arah jamaah di depan Heaton Park Hebrew Congregation Synagogue di Crumpsall, Manchester Utara.
Setelah menabrakkan mobil, pelaku keluar dan mulai menikam orang-orang di sekitar, termasuk seorang petugas keamanan sinagoge. Dua orang tewas di lokasi. Tiga orang lain dalam kondisi kritis akibat luka tusukan dan tabrakan mobil.
Pelaku kemudian ditembak polisi sekitar pukul 09.38. Namun polisi belum langsung mengonfirmasi kematiannya karena pada tubuh pelaku ditemukan benda mencurigakan yang diduga bom. Unit penjinak bom segera dikerahkan.
Situasi Mencekam di Lokasi
Polisi menerapkan kode darurat nasional “Plato”, istilah untuk merespons serangan teror bersenjata yang masih berlangsung. Helikopter polisi, puluhan mobil patroli, tim medis, dan pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi.
Video yang beredar di media sosial memperlihatkan polisi bersenjata menodongkan senjata ke seorang pria yang tergeletak di tanah di depan sinagoge. Saat pelaku berusaha bangkit, terdengar suara tembakan, membuatnya jatuh kembali. Dalam video lain, petugas berteriak kepada warga agar menjauh sambil mengatakan pelaku membawa bom.
Saksi mata menyebut jamaah yang berada di dalam sinagoge segera memblokade pintu agar pelaku tidak bisa masuk. Polisi kemudian mengevakuasi ratusan jemaat, sebagian besar pria tua yang terlihat syok dan menangis.
Seorang warga, Chava Lewin, mengatakan ia mendengar suara benturan keras. “Saya kira itu kembang api, tapi suami saya bilang ada serangan teror. Begitu keluar dari mobil, dia langsung menikam siapa saja di dekatnya. Dia mencoba menerobos masuk ke sinagoge,” katanya.
Seorang sopir pengiriman, Gareth, menuturkan kepada BBC Radio Manchester bahwa ia melihat korban tergeletak berlumuran darah. “Dia tidak sadarkan diri. Saya kira dia sudah meninggal,” ujarnya.
Reaksi Pemerintah dan Tokoh Nasional
Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, langsung memotong kunjungannya di KTT Politik Eropa di Kopenhagen, Denmark, untuk kembali ke London memimpin rapat darurat COBRA.
“Saya terkejut dan marah atas serangan di sinagoge Crumpsall. Fakta bahwa ini terjadi di hari Yom Kippur membuatnya semakin mengerikan,” tulis Starmer di X. Ia menegaskan polisi tambahan akan ditempatkan di sinagoge-sinagoge seluruh Inggris untuk melindungi komunitas Yahudi.
Raja Charles III menyampaikan belasungkawa mendalam. “Saya dan Ratu Camilla sangat terkejut dan sedih mengetahui serangan ini, apalagi pada hari yang sangat penting bagi komunitas Yahudi,” ucapnya.
Andy Burnham, Wali Kota Manchester Raya, mengatakan bahaya langsung sudah terkendali setelah pelaku ditembak. Namun ia menegaskan situasi masih dalam penyelidikan intensif.
Kedutaan Besar Israel di London menyebut serangan itu sebagai “perbuatan menjijikkan dan sangat menyedihkan”.
Latar Belakang dan Ancaman Lebih Luas
Serangan ini terjadi saat meningkatnya ketegangan global terkait konflik Israel dan Hamas. Data Community Security Trust (CST) mencatat lebih dari 3.500 insiden antisemitisme di Inggris sepanjang 2024, angka tertinggi kedua dalam sejarah modern negara itu. Lonjakan kebencian terhadap Yahudi dipicu sejak serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 dan perang berkepanjangan di Gaza.
Antisemitisme di Inggris mencapai rekor tertinggi tahun lalu dengan lebih dari 1.500 insiden hanya dalam enam bulan pertama. Polisi juga memperingatkan ancaman dari kelompok ekstremis sayap kanan yang terus tumbuh.
Manchester sendiri pernah menjadi lokasi serangan teror paling mematikan di Inggris dalam beberapa tahun terakhir, yakni bom bunuh diri di konser Ariana Grande 2017 yang menewaskan 22 orang.
Investigasi dan Penanganan
Unit Kontra-Terorisme Inggris Barat Laut dan badan intelijen MI5 kini memimpin penyelidikan. Sementara itu, kepolisian memastikan keamanan di sekitar lokasi dan mengevakuasi seluruh jemaat dengan selamat.
Polisi memuji warga yang cepat melaporkan kejadian. “Tindakan cepat masyarakat memungkinkan respons cepat kami, dan pelaku berhasil dicegah masuk ke sinagoge,” kata juru bicara Greater Manchester Police.
Ambulans dan dua helikopter medis dikerahkan untuk membawa korban ke rumah sakit. Tiga orang korban masih dalam perawatan intensif.
Serangan di Crumpsall menjadi pukulan keras bagi komunitas Yahudi di Inggris. Fakta bahwa insiden ini terjadi di hari Yom Kippur memperparah trauma yang ditinggalkan. Pemerintah Inggris kini meningkatkan pengamanan di rumah ibadah Yahudi dan meninjau ulang level ancaman teror nasional.
Peristiwa ini menegaskan kembali bahwa kebencian berbasis agama masih menjadi ancaman nyata di Eropa. Polisi dan masyarakat kini sama-sama dituntut waspada agar tragedi serupa tidak terulang.
