Harian Masyarakat | Tyler Robinson (22), pemuda asal Utah, resmi ditahan atas tuduhan pembunuhan aktivis konservatif Amerika Serikat, Charlie Kirk (31). Kirk tewas ditembak saat menghadiri acara debat dengan mahasiswa di kampus Utah Valley University (UVU), Orem, pada Rabu (10/9/2025) sore.
Perburuan intensif selama 33 jam berakhir Kamis (11/9/2025) malam setelah ayah Robinson membujuknya menyerahkan diri. Ia ditahan di Washington County, dekat kota asalnya, St. George, sekitar 400 km dari lokasi penembakan. Penangkapannya diumumkan pertama kali oleh Presiden Donald Trump, yang menyerukan hukuman mati bagi Robinson.
Gubernur Utah, Spencer Cox, menyatakan polisi berhasil melacak Tyler Robinson setelah ayahnya mengenali wajah sang anak dari foto yang dirilis aparat. Ayah Robinson menghubungi seorang pendeta muda sekaligus petugas keamanan pengadilan, yang kemudian menghubungkan keluarga dengan US Marshals. Robinson akhirnya ditahan tanpa perlawanan sekitar pukul 22.00 waktu setempat.
Kronologi Penembakan
Rekaman CCTV menunjukkan Robinson tiba di kampus UVU sekitar empat jam sebelum tembakan terdengar. Saat Kirk tertembak, mahasiswa panik berlarian mencari perlindungan.
Polisi menemukan senapan bolt-action Mauser .30-06 impor yang diduga digunakan Robinson. Senjata itu ditemukan terbungkus handuk di area hutan dekat kampus. Pesan percakapan Discord milik Robinson juga mengungkap rencananya mengambil senapan dari “titik pembuangan” dan meninggalkannya di semak-semak setelah aksi.
Selain itu, penyidik menemukan selongsong peluru dengan ukiran tulisan dan meme internet, antara lain:
- “Hey fascist! CATCH!” dengan simbol panah,
- “If you read this, you are GAY lmao”,
- lirik lagu “Bella Ciao” yang identik dengan perlawanan antifasis,
- serta lelucon trolling populer di dunia daring.
Motif Masih Misterius
Meski penyidik menyebut Robinson semakin politis dalam beberapa tahun terakhir, motif pembunuhan masih belum jelas. Anggota keluarga menyebut ia pernah mengatakan Kirk adalah sosok yang “penuh kebencian dan menyebarkan kebencian.”
Associated Press melaporkan, Robinson memang tidak menyukai pandangan Kirk yang dianggap provokatif. Namun, belum ada bukti apakah aksinya murni bermotif politik atau dipengaruhi faktor lain.
Gubernur Cox mengingatkan publik agar tidak menambah eskalasi kebencian. Ia mengajak kaum muda menjembatani perbedaan dengan damai. “Apakah kita akan meningkatkan eskalasi atau mencari jalan keluar?” ujarnya.
Siapa Tyler Robinson?
Robinson lahir dan besar di St. George, Utah, dalam keluarga Mormon konservatif. Ia adalah mahasiswa tahun ketiga program magang kelistrikan di Dixie Technical College. Sebelumnya, ia sempat kuliah di Utah State University dengan beasiswa prestisius tetapi hanya bertahan satu semester pada 2021.
Beberapa fakta tentang dirinya:
- Tidak punya catatan kriminal.
- Terdaftar sebagai pemilih independen dan tidak pernah ikut pemilu.
- Ayahnya, Matthew Carl Robinson, pemilik bisnis meja granit, terdaftar sebagai pemilih Partai Republik. Ibunya, Amber Denise, pekerja sosial, juga pemilih Partai Republik.
- Memiliki dua adik laki-laki. Keluarganya kerap berlibur dan aktif berburu, memancing, hingga menembak sasaran.
- Dikenal cerdas sejak kecil. Catatan sekolah menunjukkan ia sering masuk honor roll, pernah meraih IPK 4,0, dan mendapat skor ACT 34 (99 persentil nasional).
- Penggemar video gim, terutama Halo, Call of Duty, dan Minecraft. Ia juga suka membaca komik dan mengikuti isu politik.
- Teman-teman SMA mengingatnya sebagai murid pintar, pendiam, rajin, bahkan “anak kesayangan guru.”
Meski begitu, kesan publik kini berubah drastis setelah ia ditangkap atas tuduhan pembunuhan. Sejumlah tetangga menggambarkan Robinson sebagai pribadi tertutup. Beberapa mengatakan ia kerap menyendiri, jarang berinteraksi, dan terlihat gugup ketika berbicara dengan orang asing.
Reaksi Publik
Penangkapan Robinson menimbulkan berbagai reaksi. Mahasiswa UVU merasa lega karena kampus mereka ditutup total pasca-penembakan. “Saya hanya ingin tahu motifnya dan mengapa ini terjadi,” ujar Anthony, mahasiswa UVU.
Namun, sebagian publik juga terkejut. Banyak yang tak menyangka Robinson mampu melakukan aksi kekerasan. Seorang teman lama, Jaida Funk, menyebutnya murid teladan dan pekerja keras. “Dia dikenal pintar tetapi tidak kutu buku. Dia anak yang tepat waktu dan penuh hormat,” katanya.
Di media sosial, kasus ini memicu perdebatan politik. Aktor Billy Baldwin menulis di X:
“Bukan Kulit Hitam. Bukan Transgender. Bukan Muslim. Bukan Imigran. Bukan Demokrat. Perkenalkan pembunuh Charlie Kirk: Tyler Robinson. Seorang laki-laki kulit putih Kristen, Konservatif, Republik dengan senjata api… lagi.”
Proses Hukum
Tyler Robinson kini ditahan di penjara Utah County dan menghadapi tuduhan:
- pembunuhan berencana,
- penggunaan senjata api yang menyebabkan kematian,
- serta menghalangi proses peradilan.
Jaksa dijadwalkan mengajukan tuntutan resmi pada Selasa (16/9/2025). FBI menyatakan penyelidikan masih berlangsung. Hingga kini, lebih dari 11.000 laporan publik masuk untuk membantu penyelidikan, menjadikannya kasus dengan jumlah laporan terbanyak sejak bom Boston Marathon 2013.
