Harian Masyarakat | Selama lebih dari dua dekade, Wikipedia menjadi simbol internet yang terbuka dan berbasis pengetahuan manusia. Namun tahun ini, ensiklopedia daring itu menghadapi tantangan serius. Dalam beberapa bulan terakhir, jumlah kunjungan manusia ke Wikipedia turun 8 persen dibanding periode yang sama pada 2024.
Marshall Miller, Senior Director of Product di Wikimedia Foundation, menyebut penurunan itu bukan kebetulan. “Kami percaya penurunan ini mencerminkan dampak dari AI generatif dan media sosial terhadap cara orang mencari informasi,” tulis Miller dalam blog resmi Wikimedia.
Ia menjelaskan bahwa mesin pencari seperti Google dan Bing kini memberikan jawaban langsung kepada pengguna menggunakan AI, tanpa perlu mengarahkan mereka ke situs sumber seperti Wikipedia. Akibatnya, lebih sedikit orang yang benar-benar mengunjungi situs tersebut, meski informasi yang mereka baca tetap bersumber dari sana.

Lonjakan Lalu Lintas Palsu dan Serbuan Bot
Penurunan jumlah pengunjung manusia ini terungkap setelah Wikimedia memperbarui sistem deteksi bot. Pada Mei dan Juni 2025, tim Wikimedia menemukan lonjakan trafik yang ternyata berasal dari bot yang dirancang untuk menyerupai perilaku manusia.
“Banyak bot yang mengikis data dari situs seperti kami semakin canggih dan berusaha terlihat seperti pengguna manusia,” kata Miller. Setelah data diklasifikasi ulang, tim menemukan bahwa sebagian besar peningkatan lalu lintas pada periode itu ternyata berasal dari bot yang menyamar.
Fenomena ini menunjukkan bahwa data kunjungan tinggi belum tentu berarti peningkatan pengguna manusia. Justru, sebagian besar “pengunjung” Wikipedia saat ini bisa jadi bukan manusia, melainkan mesin pengumpul data dari model bahasa besar (LLM) seperti ChatGPT atau Bard yang sedang melatih sistemnya menggunakan konten situs ensiklopedia tersebut.
AI Mengubah Cara Orang Mencari Informasi
Masalah Wikipedia bukan hanya soal bot. Perubahan besar terjadi pada perilaku penggun internet. Studi Pew Research terhadap 900 orang dewasa di AS pada Juli lalu menemukan bahwa ketika hasil pencarian menampilkan ringkasan AI di bagian atas, pengguna jauh lebih jarang mengklik tautan situs.
Ketika fitur AI Overview muncul di Google, hanya 1 persen pengguna yang mengklik tautan di dalam ringkasan itu. Artinya, lalu lintas ke situs-situs sumber, termasuk Wikipedia, menurun drastis. Google menyangkal bahwa integrasi AI menurunkan klik secara signifikan, tetapi data menunjukkan sebaliknya.
Wikipedia menjadi salah satu sumber utama bagi AI. Kontennya, bersama YouTube dan Reddit, menyumbang sekitar 15 persen dari isi ringkasan AI Google dan 17 persen dari hasil pencarian biasa. Meski kontennya dipakai di berbagai platform, kunjungan ke situs aslinya justru turun.

Generasi Muda Beralih ke Video Pendek
Selain AI, pergeseran budaya informasi juga memengaruhi Wikipedia. Generasi muda kini lebih sering mencari pengetahuan di platform video seperti TikTok, YouTube Shorts, atau Instagram Reels, bukan di web terbuka. Tren ini menurunkan minat membaca teks panjang seperti artikel ensiklopedia.
Miller menyebut Wikipedia tidak menolak perubahan ini. Menurutnya, pengetahuan tetap tersebar luas, meski tidak selalu lewat situs Wikipedia. Namun ia menekankan pentingnya kesadaran tentang sumber informasi. “Dengan semakin sedikit orang yang mengunjungi Wikipedia, semakin sedikit juga sukarelawan yang memperkaya konten, dan semakin sedikit donatur yang mendukung pekerjaan ini,” ujarnya.
Wikipedia Balik Menggunakan AI
Menariknya, Wikipedia sendiri tidak anti terhadap AI. Mereka sudah menggunakan kecerdasan buatan untuk membantu editor manusia menghemat waktu dan meningkatkan kualitas konten. Sistem AI digunakan untuk menerjemahkan artikel, memandu kontributor baru, dan mengotomatiskan tugas-tugas teknis agar editor bisa fokus pada pembahasan isi.
Namun proyek internal AI Wikipedia sempat dihentikan sementara setelah muncul protes dari komunitas editor. Banyak kontributor khawatir AI akan mengubah proses kurasi pengetahuan manusia yang menjadi ciri khas Wikipedia.
Kini, Wikimedia Foundation sedang mengembangkan kerangka kerja baru untuk atribusi konten agar sumber asli tetap diakui. Mereka juga menyiapkan dua tim khusus untuk menjangkau pembaca baru dan memperluas jangkauan Wikipedia di kalangan muda melalui video, gim, dan chatbot.

Seruan untuk Mendukung Pengetahuan Manusia
Miller menyerukan agar perusahaan AI, mesin pencari, dan platform media sosial yang memakai konten Wikipedia ikut menjaga keberlangsungan sumbernya. “LLM, chatbot, mesin pencari, dan platform sosial yang menggunakan konten Wikipedia harus mendorong lebih banyak pengunjung yang datang, agar pengetahuan bebas yang diandalkan begitu banyak orang dapat terus mengalir secara berkelanjutan,” tulisnya.
Ia juga mengajak publik untuk ikut menjaga integritas konten. “Saat mencari informasi di internet, lihatlah sumbernya dan klik ke materi asli,” katanya. “Bicarakan pentingnya pengetahuan yang dikurasi manusia, dan bantu orang lain memahami bahwa konten di balik AI dibuat oleh manusia nyata yang layak mendapat dukungan.”
Masa Depan Pengetahuan di Era AI
Meski menghadapi tekanan dari AI dan perubahan perilaku digital, Wikimedia Foundation tetap optimistis. Mereka percaya nilai pengetahuan manusia tidak tergantikan. “Dua puluh lima tahun sejak didirikan, pengetahuan manusia di Wikipedia lebih berharga dari sebelumnya,” ujar Miller.
Situs ensiklopedia ini kini berada di titik krusial. Di satu sisi, kontennya menjadi bahan bakar bagi sistem AI yang mengubah dunia. Di sisi lain, keberadaannya sebagai sumber pengetahuan terbuka bergantung pada dukungan manusia yang kian berkurang. Jika publik berhenti mengunjungi dan menyumbang, masa depan ensiklopedia bebas ini bisa suram.
Wikipedia pernah menjadi simbol internet yang kolaboratif dan transparan. Kini, di tengah dominasi mesin dan algoritma, keberlanjutannya bergantung pada satu hal sederhana: kesediaan manusia untuk tetap mencari, membaca, dan berkontribusi secara langsung.















