spot_img

Zohran Mamdani Kalahkan Andrew Cuomo, Berpotensi Jadi Wali Kota Muslim Pertama di New York

Zohran Mamdani, seorang politisi sosialis demokrat berusia 33 tahun, unggul dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat untuk Wali Kota New York, Selasa malam (24 Juni 2025) waktu setempat. Jika menang, Mamdani akan menjadi wali kota Muslim pertama di kota tersebut.

Hingga 90% suara dihitung, Zohran Mamdani yang saat ini menjabat sebagai anggota parlemen negara bagian memperoleh 43,5% suara. Mantan Gubernur New York, Andrew Cuomo, yang sebelumnya dijagokan, tertinggal di posisi kedua dengan 36,3%. Dalam pidatonya malam itu, Cuomo tampak mengakui kekalahan dan memuji Mamdani.

“Malam ini adalah miliknya. Ia pantas menang. Dia menjalankan kampanye yang cerdas, baik, dan berdampak,” kata Cuomo.

Posisi ketiga ditempati oleh Brad Lander, bendahara kota New York, dengan perolehan 11,4% suara.

New York menggunakan sistem ranked-choice voting atau pemungutan suara berurutan, di mana pemilih bisa memberi peringkat hingga lima kandidat. Karena tak ada kandidat yang mencapai 50% suara, panitia pemilu akan menghitung suara berdasarkan pilihan kedua pemilih. Zohran Mamdani, yang sebelumnya membuat kesepakatan dukungan bersama dengan Lander, diperkirakan akan lebih diuntungkan dari sistem ini dibanding Cuomo.

zohran mamdani new york

Kemenangan mengejutkan Mamdani menjadi tamparan bagi elite Partai Demokrat dan memberi harapan bagi kalangan progresif lainnya yang ingin maju dalam pemilu di seluruh Amerika. Cuomo didukung oleh para donatur kaya dan tokoh-tokoh sentris seperti Bill Clinton, namun Mamdani meraih dukungan kuat dari akar rumput, khususnya dari kalangan muda.

Cuomo juga menyampaikan bahwa ia sudah menelepon Zohran Mamdani untuk mengucapkan selamat.

“Ia membangun kampanye yang hebat, menyentuh hati anak muda, menginspirasi mereka untuk datang dan memilih. Saya sangat menghargai usahanya,” ujar Cuomo.

Karena New York merupakan kota yang mayoritas pemilihnya dari Partai Demokrat, dan wali kota saat ini tidak populer, pemenang pemilihan pendahuluan ini kemungkinan besar akan memenangkan pemilihan umum pada bulan November nanti.

Perebutan kursi Wali Kota New York menjadi sorotan nasional karena mempertemukan dua tokoh Demokrat dengan pandangan politik yang sangat berbeda. Pemilu ini mencerminkan arah masa depan partai tersebut, yang selama ini kesulitan menyatukan suara sebagai tandingan Donald Trump.

zohran mamdani new york

Cuomo, yang dikenal sebagai tokoh sentris dan sempat menjabat gubernur selama tiga periode sebelum mundur karena tuduhan pelecehan seksual, sempat unggul jauh dengan selisih 30 poin dalam survei. Namun, survei terbaru yang dirilis Senin (23 Juni) menunjukkan Mamdani menang setelah beberapa putaran penghitungan suara.

Zohran Mamdani maju dengan program progresif, seperti membekukan harga sewa dan menggratiskan layanan bus di seluruh kota. Kampanyenya kuat di media sosial dan mendapatkan dukungan dari tokoh progresif seperti Alexandria Ocasio-Cortez dan Bernie Sanders. Ocasio-Cortez bahkan menghadiri kampanyenya di bulan Juni yang dihadiri ribuan orang.

Sebaliknya, Cuomo lebih sedikit tampil di publik, lebih memilih kunjungan ke kantor serikat buruh dan pertemuan tertutup. Saat persaingan memanas, tim kampanye Cuomo dan organisasi pendukungnya, beberapa di antaranya dibiayai oleh donatur Republik, fokus menyerang Zohran Mamdani. Mereka menghabiskan jutaan dolar untuk iklan di televisi dan selebaran kampanye. The New York Times melaporkan Cuomo mendapat dukungan dana kampanye eksternal lebih dari $25 juta, jumlah tertinggi dalam sejarah pemilu kota New York.

zohran mamdani new york

Pemungutan suara lebih awal dimulai pada 14 Juni. Hingga Minggu (22 Juni), lebih dari 380.000 orang telah memilih, dua kali lipat dibanding pemilu pendahuluan 2021. Meski terjadi gelombang panas dengan suhu mencapai 38°C pada hari pemilihan, lebih dari 1 juta orang diperkirakan tetap datang ke TPS, menurut laporan CBS New York.

Meskipun pemenang pemilihan pendahuluan belum tentu langsung menjadi wali kota ke-111 New York, peluangnya sangat besar karena dominasi Partai Demokrat. Petahana saat ini, Eric Adams, yang menang sebagai kandidat Demokrat pada 2021, kini mencalonkan diri sebagai kandidat independen dan sangat tidak populer. Tahun lalu, Adams sempat dituduh menerima suap dan dana kampanye dari luar negeri, meski tuduhan itu dibatalkan pada April setelah campur tangan pemerintahan Trump.

Trending Topic

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Related news